Peran Pemuka dan Tokoh Agama dalam Menangkal Berita Hoax jelang Pemilu 2024 Harus Diperkuat

- 4 Desember 2023, 21:03 WIB
Doa bersama 6 pemuka agama di Yayasan Harapan Kasih di Komplek Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung pada Kamis, 17 Agustus 2023(ilustrasi peran para pemuka agama dalam tangkal isu hoax dalam pemilu 2024).
Doa bersama 6 pemuka agama di Yayasan Harapan Kasih di Komplek Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung pada Kamis, 17 Agustus 2023(ilustrasi peran para pemuka agama dalam tangkal isu hoax dalam pemilu 2024). /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud/

BERITA MAJALENGKA -Berita hoax menjelang pemilu 2024 harus diantisipasi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, antisipasi tersebut dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat di seluruh sendi kehidupan.

Hari pencoblosan Pemilu dan Pilpres 2024, tinggal hitungan hari, atau kurang dari tiga bulan.

Sejak penetapan pasangan capres cawapres Pilpres 2024, sudah banyak bertebaran berita hoax yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.

Imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar memberikan pandangan soal Pilpres 2024 yang akan datang.

Baca Juga: Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi, Kisah Tentang Abdurrahman bin Auf Sahabat Rasul yang Mulia

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar menyakini bahwa Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024 mendatang, akan berlangsung dengan damai dan melahirkan pemimpin yang amanah.

Nasaruddin menegaskan, jika nanti pemicu konflik dalam Pemilu seperti politik identitas serta politik yang menggunakan dalil agama tidak akan laku.

"Saya melihat masyarakat saat ini jauh lebih dewasa dalam menyikapi persoalan politik, " jelas Nasarudin UmarUmar, beberapa waktu lalu.

Dirinya mengingatkan, bahwa belajar dari sejarah sebelumnya di mana agama digunakan untuk kepentingan politik, Nasaruddin menyebut hal itu tidak akan terjadi di masyarakat.

Halaman:

Editor: Rian S. Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x