Soal Isu Vaksin Sinovac Kedaluwarsa dan AstraZeneca Berbahaya, Berikut Penjelasan Juru Bicara Kemenkes

- 19 Maret 2021, 10:45 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19 AstraZeneca. Klarifikasi Juru Bicara Kementerian Kesehatan terkait dengan isu kadaluarsa vaksin Sinovac dan AstraZeneca yang berbahaya.*
Ilustrasi Vaksin COVID-19 AstraZeneca. Klarifikasi Juru Bicara Kementerian Kesehatan terkait dengan isu kadaluarsa vaksin Sinovac dan AstraZeneca yang berbahaya.* /Twitter/@Reuters/

Siti Nadia menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11  Maret lalu sudah merilis  klarifikasi, bersama dengan Europe Medicine Association (EMA) dan BPOM Inggris.

Klarifikasi tersebut berisikan kalau tak ada hubungan antara terjadinya penggumpalan darah dan vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Duh, Reyna Tanyakan Masalah Nino Mantan Suami Andin pada Mama Rosa! Sinopsis Ikatan Cinta 19 Maret 2021

Penggumpalan darah, itu bisa terjadi, namun WHO memastikan bukan akibat vaksin, atau bisa juga karena penyakit bawaan.

WHO melansir data bahwa saat ini sudah ada 17 juta orang menerima vaksin AstraZeneca, dan timbulnya fenomena penggumpalan darah yang dilaporkan sebanyak 40 kasus.

“Sebenarnya kasusnya yang sangat kecil. Yang kedua, tak ada hubungannya dengan vaksin AstraZeneca,” ucapnya.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF Terbaru untuk 19 Maret 2021, Tukar Kodenya dan Dapatkan Skin Serta Item Terbaru

“Bahwa Kemenkes menunda dulu pendistribusian AstraZeneca ini dikarenakan lebih pada kehati-hatian,” sambung Siti Nadia.

Dia juga menambahkan bahwa semuanya masih dalam proses penilaian untuk dipastikan dulu sebelum kita distribusikan ke tempat pelaksanaan vaksinasi.***

 

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah