Siti Nadia menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret lalu sudah merilis klarifikasi, bersama dengan Europe Medicine Association (EMA) dan BPOM Inggris.
Klarifikasi tersebut berisikan kalau tak ada hubungan antara terjadinya penggumpalan darah dan vaksin AstraZeneca.
Penggumpalan darah, itu bisa terjadi, namun WHO memastikan bukan akibat vaksin, atau bisa juga karena penyakit bawaan.
WHO melansir data bahwa saat ini sudah ada 17 juta orang menerima vaksin AstraZeneca, dan timbulnya fenomena penggumpalan darah yang dilaporkan sebanyak 40 kasus.
“Sebenarnya kasusnya yang sangat kecil. Yang kedua, tak ada hubungannya dengan vaksin AstraZeneca,” ucapnya.
“Bahwa Kemenkes menunda dulu pendistribusian AstraZeneca ini dikarenakan lebih pada kehati-hatian,” sambung Siti Nadia.
Dia juga menambahkan bahwa semuanya masih dalam proses penilaian untuk dipastikan dulu sebelum kita distribusikan ke tempat pelaksanaan vaksinasi.***