“Peringatan Natal pada hakikatnya adalah momentum bagi Umat Kristiani untuk meningkatkan kesadaran bahwa anugerah keselamatan telah Tuhan berikan bagi umat manusia,” ucap Menag.
“Hal ini perlu direfleksikan melalui perbuatan-perbuatan kebaikan, kesederhanaan, perhatian terhadap kaum lemah dan cinta kasih bagi sesama,” sambungnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Merapat ke Jokowi, Fahri Hamzah: Dia Bawa Beban Politik Pilpres 2019
Selain itu, Menag juga mengatakan perayaan Natal untuk meningkatkan kualitas hidup beragama umat Kristiani.
Peningkatan tersebut dapat berdampak meningkatnya pengabdian kepada bangsa dan negara.
Menang juga mengajak para tokoh agama dan umat Kristiani untuk menjadi mitra pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan negara serta menjadi pelopor pemersatu bangsa.
Baca Juga: Ungkap Kepribadianmu Cuma dengan Pilih Salah Satu Kunci, Ada yang Sangat Terbuka dan Dominan Nih
“Para pemimpin umat beragama perlu membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama,” ucapnya.
“Untuk hidup rukun dalam bingkai teologi yang mengajarkan kebersamaan dan sikap toleransi,” sambungnya.
Menag juga berharap umat Kristiani dapat menerapkan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, membawa damai serta dapat membangun semangat kebersamaan dan toleransi diantara pemeluk agama berbeda.