Baca Juga: Shakhtar Donetsk Tumbangkan Real Madrid 2-0, Madrid Kian Sulit Lolos Fase Grup
Doni meyakini, pemakaian bahasa menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia dari sisi keragaman budaya.
“Saya harap, masyarakat lebih cepat mempelajari tentang COVID-19 dan (tahu) cara melawannya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud E. Aminudin Azis menyampaikan dalam proses penerjemahan pihaknya sangat berhati-hati.
Baca Juga: Shakhtar Donetsk Kalahkan Real Madrid, Zinedine Zidane dan Toni Kroos Berkomentar Usai Pertandingan
“Kami uji coba juga pada ahli bahasa daerah setempat, lalu kami perbaiki, baru kami uji coba lagi kepada masyarakat,” tutur Aminudin.
Aminudin mengatakan, awalnya Satgas Covid-19 memohon bantuan kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk menerjemahkan pedoman perubahan perilaku dalam masa pandemi Covid-19 ke dalam 34 bahasa daerah.
Akan tetapi, mengingat luasnya wilayah dan beragamnya bahasa di Indonesia, pihaknya merasa perlu menerjemahkan pedoman ini ke dalam lebih banyak bahasa.
Baca Juga: Azan 'Hayya Alal Jihad' Diduga Dikumandangkan Warga Majalengka
Sehingga berkembanglah dari 34 bahasa, sesuai jumlah provinsi, menjadi 77 bahasa.