Gunung Ile Lewotolok di NTT Alami Erupsi, 2.782 warga Terpaksa Diungsikan ke Tempat Aman

- 30 November 2020, 21:33 WIB
Eruspi Gunung Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur.
Eruspi Gunung Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur. /Dok. KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok/Literasi News

PR MAJALENGKA – Selain Gunung Merapi dan Gunung Semeru, beberapa gunung lain di Indonesia pun menunjukkan peningkatan aktivitasnya.

Seperti Gunung Ile Lewotolok yang berada di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah meletus pada Minggu 29 November 2020

Pada letusan Gunung Ile Lewotolok tersebut menimbulkan asap beserta abu hingga ketinggian 4 KM (2,5 mil).

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Mendagri untuk Ingatkan Para Kepala Daerah Soal Penanganan Covid-19

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Aljazeera, meski telah bererupsi, tetapi hingga kini tidak ada laporan mengenai korban jiwa, cedera atau kerusakan yang ditimbulkan.

Indonesia memiliki hampir 130 gunung berapi yang masih aktif.

Layaknya memiliki keterikatan, banyak gunung berapi di Indonesia telah menunjukkan aktivitas letusan.

Baca Juga: Terjadi Kenaikan Drastis Kasus Covid-19, 2 Provinsi Ini Dapat Perhatian Khusus dari Presiden Jokowi

Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Raditya Jati mengatakan, letusan dari Gunung Ile Lewotolok menyebabkan kepanikan terhadap warga yang tinggal di dekat gunung.

Dilansir Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Kabar Lumajang, sekiranya ada 2.782 warga dari 17 desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 desa di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT dan BPBD Kabupaten Lembata ada enam titik pengungsian.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Nasional per 30 November 2020 Kasus Positif Bertambah 4.617

6 titik tersebut yakni di Kantor Bupati lama sebanyak 2.029 warga, Aula Ankara 32 warga, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 warga, Topalangu 228 warga, Desa Baopana 15 warga, dan Kantor Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 228 warga.

Lantaran peristiwa ini berbarengan dengan masa pandemi, maka warga yang diungsikan tetap menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan menularnya Covid-19.

Melansir dari Reuters, salah satu warga bernama Muhammad Ilham, 17 tahun yang menyaksikan letugasn Gunung Ile Lewotolok memaparkan, warga di dekat gunung mengalami kepanikan, mereka mencari perlindungan serta membutuhkan uang.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Tinggalkan RS UMMI Bogor, Satgas Covid-19 Sesalkan Sikap HRS yang Tolak Tracing

Pusat Mitigasi Bencana Vulkanologi dan Geologi Indonesia menjelaskan jika daerah yang dekat dengan Gunung Ile Lewotolok akan dibanjiri awan panas, aliran lahar, longsoran lava, dan gas beracun.

Menurut Kasbani, selaku kepala pusat menjelaskan jika status gunung dinaikkan ke tingkat tertinggi kedua pada sistem peringatan empat tingkat di Indonesia, karena adanya ancaman yang meningkat.

Kembali mengutip Aljazeera, di Indonesia hanya ada 3 gunung berapi lain yang berada di tingkat ini.

Baca Juga: Aktivitas Kembali Meningkat, Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara Mulai 30 November 2020

Yakni Gunung Merapi yang berada di pulau Jawa, lalu Gunung Sinabung yang berada di pulau Sumatera.

Sementara itu, pada akhir 2018, Gunung Krakatau mengalami aktivitas yang tinggi kemudian meletus.

Hal ini menyebabkan tanah yang berada di bawah air longsor dan menimbulkan tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters Aljazeera Kabar Lumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x