3 Hal yang Disampaikan Jokowi dalam KTT APEC 2020

21 November 2020, 14:57 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat 20 November 2020 malam. //Biro Pers Sekretariat Presiden//Lukas

PR MAJALENGKA – Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) 2020 dilakukan secara virtual pada Jumat 20 November lalu.

Malaysia bertindak selaku tuan rumah pada KTT APEC kali ini.

Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga hal dalam konferensi pers tersebut.

Baca Juga: Anak Belajar di Rumah, Berikut Tips Sederhana untuk Orang Tua Agar Tidak Stres

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, 20 November kemarin, pertemuan APEC tahun 2020 ini mengangkat tema "Optimising Human Potential Towards a Resilient Future of Shared Prosperity: Pivot. Prioritise. Progress".

Hal ini mencerminkan harapan akan ketahanan, kelincahan, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di kawasan Asia-Pasifik melalui konsep kesejahteraan bersama selama pandemi Covid-19.

Indonesia sendiri menyuarakan pentingnya untuk merajut kembali strategic trust untuk memperkuat fondasi kebersamaan ekonomi anggota APEC dan menjelaskan soal langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memulihkan ekonomi global akibat pandemi.

Baca Juga: Pilkada 2020 Bawaslu Bekerjasama dengan Kominfo Siap Awasi Konten-Konten dengan Muatan Negatif

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, presiden juga menyampaikan bahwa ekonomi APEC mengalami kontraksi PDB hingga 2,7 persen dan 74 juta penduduk kehilangan mata pencaharian.

“Sehingga APEC harus membalikkan keadaan ini. Karena itu Presiden menyampaikan tiga hal,” ucap Menlu Retno

Menlu Retno menjelaskan tiga hal yang disampaikan Presiden Jokowi dalam KTT APEC 2020, yakni:

Baca Juga: Cara Jabar Hadapi Corona, Dewan Ketahanan Nasional: Jadi Model Percepat Penanganan Covid-19 Nasional

1. Mengenai pentingnya kembali merajut 'strategic trust' visi APEC. Pasca 2020 menjadi momentum untuk mempertebal 'strategic trust' guna mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan.

2. Harapan pada tahun 2021 akan terjadi pertumbuhan positif dan upaya harus didorong mulai dari sekarang, misalnya perjalanan bisnis esensial harus didorong termasuk melalui optimalisasi APEC 'business travel card' tentunya dengan protokol kesehatan yang disiplin.

3. Pentingnya reformasi struktural dan multilateralisme harus terus didorong. Rantai pasok konektivitas dan digitalisasi ekonomi juga harus diperkuat.

Baca Juga: Kang Emil Akan Hormati Hasil Mursayawah Pengupah untuk Tetapkan UMK 2021

Presiden menyampaikan bahwa tidak ada pilihan lain bagi APEC untuk bekerja sama sebagaimana yang telah dilakukan di Bogor pada tahun 1994.

"Sebuah terobosan besar telah dilakukan APEC pada 1994, terobosan ini dinilai Presiden masih sangat relevan sampai saat ini antara lain mengenai pentingnya memperkokoh sistem pasar terbuka dan multilateralisme dan tebalnya spirit saling membantu, bekerja sama untuk mencapai tatanan ekonomi yang menguntungkan semua," ungkap Menlu Retno

Menurut Retno, Presiden Jokowi secara jujur mengatakan bahwa fondasi kebersamaan yang telah dibangun pada masa lalu cenderung melemah 2 tahun terakhir dikarenakan KTT APEC 2018 tidak dapat mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Trump Masih Berusaha Membatalkan Hasil Pemilu, Cari Cara Tumbangkan Kemenangan Joe Biden

"Oleh karena itu Presiden menyambut baik di KTT kali ini kita dapat menyepakati hasil pertemuan," tuturnya

Dalam KTT APEC kali ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jaelani.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: YouTube Sekertariat Presiden ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler