PR MAJALENGKA - Pasca banjir yang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih menyisakan puing-puing rumah warga yang rusak terdampak banjir.
Bongkahan batu-batu besar masih berserakan di lokasi banjir, tepatnya di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Pulau Lembata.
Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Indonesia.go.id, Presiden Jokowi disambut dengan kondisi memprihatinkan pasca banjir ketika meninjau lokasi bencana pada Jumat, 9 April 2021.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Majalengka Senin 12 April 2021, Kasus Aktif Turun, Angka Kematian Sedikit Naik
Penduduk Desa Amkaka berjumlah 700 kepala keluarga, yang terdampak banjir paling parah akibat Siklon Tropis Seroja.
Siklon Tropis Seroja menyapu dari malam hingga pagi, disertai hujan selama berjam-jam dengan tiupan angin yang sangat kencang.
Saat itulah banjir bandang terjadi, membawa campuran lumpur dan batu-batu besar dari lereng gunung Lewotolo.
Baca Juga: SEPUTAR RAMADHAN: Inilah 5 Lagu Religi yang Cocok untuk Menemani Nuansa Bulan Puasa
Pantai yang dulunya indah dan elok, menghadirkan indahnya panorama laut Flores, kini porak-poranda.
Sejumlah enam belas warga ditemukan meninggal dunia dan sepuluh warga lainnya masih hilang.
Jokowi berduka atas jatuhnya korban jiwa akibat musibah banjir yang melanda Flores Timur dan sekitarnya.
Baca Juga: 6 Anjuran Para Ahli Agar Berolahraga Dengan Aman Selama Berpuasa
"Saya tadi sudah bicara dengan Pak Gubernur dan Pak Bupati, desa ini akan direlokasi," kata Presiden Jokowi dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari laman Indonesia.go.id.
Jokowi kemudian menaiki helikopter untuk melanjutkan perjalanan ke Adonara, tepatnya ke Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.
Setelah melihat lokasi kerusakan banjir di areal wilayah desa, Jokowi perintahkan relokasi ke tempat terdekat yang lebih aman.
Jokowi mengupayakan agar lokasi ditentukan oleh Gubernur dan Bupati, terkait proses pembangunan rumah diserahkan pada Kementerian PUPR.
Presiden menjanjikan rehabilitasi secepatnya akan dilakukan, dengan mendirikan rumah sederhana yang telah direlokasi.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) turut andil memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp500 ribu per bulan bagi warga yang rumahnya rusak untuk menyewa rumah tetangga atau kerabat.
Baca Juga: Ketua GPMB Kalimantan Timur Berharap Anak Muda Penajam Tingkatkan Keterampilan Menyambut IKN
Jika program relokasi dari pemerintah tidak tersedia, dialihkan dengan bantuan rehabilitasi rumah yang besarannya diberikan secara berbeda.
Kerusakan ringan akan mendapat bantuan Rp10 juta, kerusakan sedang Rp25 juta, dan rusak berat Rp50 juta.***