Kunjungan Presiden Jokowi ke NTT Timbulkan Kerumunan, dr. Tirta Berikan Pembelaan

26 Februari 2021, 08:44 WIB
dr Tirta saat memberikan komentar dan pembelaan terhadap Presiden Jokowi yang menimbulkan kerumunan saat melakukan kunjungan ke Maumere, NTT, Rabu 24 Februari 2021. /Tangkapan layar video twitter @Tirta_hudhi

PR MAJALENGKA- Dalam rangka pencegahan meluasnya pandemi Covid-19, Indonesia menerapkan beberapa cara yaitu dengan penerapan protokol kesehatan.

Baru-baru ini jagat maya diramaikan dengan kejadian kerumunan yang ada di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kerumunan tersebut besar kemungkinannya dikarenakan adanya kunjungan kerja dari Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 26 Februari 2021: Aquarius Sensitif, Capricoran Ada Kejutan

Sebelumnya selama pandemi ini sudah ada beberapa orang yang terjerat pidana karena melanggar protokol kesehatan.

Karena hal tersebut, membuat orang ramai membicarakan mengenai kejadian kerumunan yang melanggar protokol kesehatan ketika Presiden Joko Widodo ke NTT.

Hal ini menimbulkan tanggapan dari dokter Tirta yang membela Presdien Joko Widodo dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Belum 100 Hari Menjabat, Joe Biden Telah Berhasil Suntik 50 Juta Vaksin dalam 37 Hari

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari akun instagram pribadinya @dr.tirta, dokter Tirta menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kasus tersebut.

“Pak Jokowi sendiri adalah simbol negara yang kemanapun beliau pergi akan menarik massa untuk berkumpul,” ucap dokter Tirta.

Pada dasarnya Presiden Joko Widodo tidak sama sekali memberikan undangan untuk berkumpul, melainkan antusias masyarakat sendiri yang meninmbulkan kerumunan terjadi.

Baca Juga: 6 Pembaruan dalam Bidang K3, Pengenalan Kesehatan Mental Salah Satunya

“Semua pure antusias yg rame2 dateng menyambut presiden dan ini tugas protokoler mengatur keramaia,” ujar dokter Tirta.

Presiden Joko Widodo dalam hal ini sudah mengapresiasi dan mengedukasi masyarakat untuk tetap memakai masker bahkan meminta masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing.

Namun antusias masyarakat sendiri yang menimbulkan banyaknya orang hadir untuk menyambut kedatangan Presiden, hal ini membuat Presiden juga tidak bisa membubarkannya.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Majalengka Pagi Ini Jumat 26 Februari 2021, Ada 36 Kasus Baru!

Terlihat juga dari protokoler yang kewelahan menangani masyarakat yang hadir karena kalah jumlah.

Ini bisa menjadi refleksi dan evaluasi tim protokoler untuk lebih hati-hati mengatur agenda Presiden, terutama aktifitas yang memungkinkan untuk ke lapangan.

Selain itu dokter Tirta berpendapat pihak biro pers istana sudah melakukan klarifikasi terhadap apa yang terjadi di NTT.

Baca Juga: Perusahaan Decacorn Asal Indonesia Berencana Kembangkan Layanan Keuangan di Thailand dan Vietnam

“Atas kejadian ini, pihak biro pers istana juga sudah klarifikasi, dan bagi saya sudah jelas,” kata dokter Tirta.

Berdasarkan hal tersebut, dokter Tirta berpendapat, sanksi mengenai kerumunan atau pelanggaran protokol kesehatan sudah tidak relevan untuk ditegakkan.

Dokter Tirta berharap pihak istana dapat lebih selektif dan protektif mengingat antusiasme masyarakat yang besar.***

Editor: Asytari Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler