Korban Tewas Akibat Badai Vamco Bertambah, Mamba: Banjir Terparah Dalam 45 Tahun

- 16 November 2020, 10:48 WIB
Bencana Topan Vamco di Filipina juga sebabkan banjir.
Bencana Topan Vamco di Filipina juga sebabkan banjir. /MB

Gordon pun mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan bencana terburuk yang pernah ia lihat di Cagayan selama 40 tahun terakhir.

Bukan hanya menelan korban jiwa, banjir ini mengakibatkan komoditas pertanian menjadi rusak dan mengalami kerugian sekira 1.2 miliar peso atau sekira Rp353 miliar.

Baca Juga: Manager Tottenham Hotspur Mendapat Larangan Satu Pertandingan Eropa

Infrastruktur pun mengalami kerusakan yang diperkirakan mencapai 470 juta peso atau sekitar Rp137 miliar dan 26.000 rumah mengalami kerusakan.

Cagayan dilanda banjir setelah badai Vamco menghantam kawasan tersebut dan menyebabkan hujan di sebagian besar pulau utama Luzon, termasuk ibu kota, metropolitan Manila.

Banjir yang menerjang Filipina disebabkan dari akumulasi efek gangguan cuaca sebelumnya, serta air dari bendungan dan dataran yang lebih tinggi.

Baca Juga: BLT Tenaga Pengajar Non PNS akan Disalurkan, Berikut Langkah-langkah Mendapatkannya

Sehingga warga yang belum sempat mengevakuasi, naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri dari banjir yang menggenang hingga setinggi dua lantai rumah.

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Reuters, Gubernur Cagayan, Manuel Mamba menyesali adanya operasi penebangan yang dilakukan di Cagayan sehingga menyebabkan hutan menjadi gundul dan akibatnya banjir menggenang kawasan tersebut.

“Ini adalah banjir terparah yang kami alami dalam 45 tahun terakhir,” ujar Mamba.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah