5 Kebiasaan Memasak yang Buat Makananmu jadi Tidak Sehat, Pakai Banyak Garam Salah Satunya

- 24 Februari 2021, 06:23 WIB
Ilustrasi Memasak.
Ilustrasi Memasak. /Pexels/Maarten van den Heuvel

PR MAJALENGKA –  Ada suatu kesenangan tersendiri ketika kita bisa menyediakan makanan untuk diri kita sendiri apalagi untuk keluarga.

Entah itu masakan daerah kamu dan keluarga, atau menu luar negeri, kamu pasti akan menyajikan yang terbaik tentunya.

Tapi tentu kamu ingin keluargamu dapat menikmati masakan kamu dan juga tetap memperoleh nutrisi yang baik bagi kesehatan mereka.

Baca Juga: Pasien Meninggal Kembali Meningkat, Data Terbaru Kasus Covid-19 di Indonesia Pagi Ini Rabu 24 Februari 2021

Namun, apakah kamu sudah yakin masakan kamu itu sudah benar-benar bergizi dan bernutrisi? Apakah teknik atau cara memasakmu sudah tepat?

Berikut lima kebiasaan dalam memasak yang justru membuat makananmu jadi tidak sehat, seperti dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari thehealthy.com:

1. Memanaskan minyak sehat terlalu lama

Pada dasarnya minyak yang memiliki titik didih yang rendah cocok dipadukan dengan makanan yang sudah dimasak terlebih dahulu.

Baca Juga: Ini Manfaat yang Dirsakan oleh Tubuh Jika Berhenti Mengonsumsi Daging Merah

Tetapi tidak dengan minyak bersuhu tinggi. Beberapa minyak sehat yang terbuat dari buah zaitun dan kelapa mengandung nutrisi yang bisa hilang jika dipanaskan pada suhu yang tinggi.

Jadi jika ingi menggunakan minyak di suhu tinggi, gunakanlah minyak yang konvensional yang biasanya terbuat dari biji anggur atau bunga matahari.

2. Menggoreng makanan kamu

Maaf hal ini masuk ke daftar tapi begitulah faktanya. Tidak ada yang salah dengan menggoreng makanan tapi kalau terlalu sering itulah masalahnya.

Baca Juga: Ini Tips untuk Behenti Menyalahkan Diri Sendiri agar Pikiran Tenang

Tapi sebenarnya, tindakan yang paling keliru dari menggoreng makanan, yaitu “mengubah bahan-bahan yang tadinya sehat seperti sebelumnya seperti sayuran dan daging tanpa lemak menjadi makanan yang tidak sehat dan lemak jahatnya menjadi banyak” ucap Jeanette Kimszal, pendiri Root Nutrition Education & Counseling Services yang memiliki misi untuk membanut orang-orang untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Kimszal merekomendasikan bagi orang-orang yang ingin tetap menikmati makanan yang digoreng, dengan memakai air fryer atau penggorengan tanpa minyak.

Hal ini bertujuan agar kamu tetap bisa menikmati makanan tanpa takut akan lemak jahat yang bisa masuk dalam tubuhmu.

3. Menambahkan terlalu banyak garam

Ilustrasi garam.
Ilustrasi garam. pexels.com/Artem Beliaikin

Jika hanya digunakan dengan takaran yang pas, tentu garam akan memberikan rasa gurih pada masakan, tetapi jika berlebihan itu akan sangat tidak baik.

Dikutip dari PikiranRakyat-Majalengka.com dari thehealthy.com, berdasarkan pedoman diet di Amerika pada periode 2015-2020 batas garam yang boleh dikonsumsi adalah 2300 mg per hari, atau sekitar sendok teh.

Namun rata-rata orang mengonsumsi lebih dari 3400 mg. Hal ini diperparah dengan banyaknya natrium di dalam makanan kemasan.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Jurnal Circulation mengungkapkan beberapa makanan mengandung natrium yang sangat tinggi.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19 Massal, Nasaruddin Umar: Bahagia dan Bangga

4. Menambahkan terlalu banyak gula  

Sepertinya halnya dengan poin ketiga, jika takaran gulanya pas maka rasa makanannya pun tentu akan pasa tingkat kemanisannya.

Sebenarnya salah satu penyebab mengapa konsumsi gula bisa tinggi, karena kadang ada gula tersembunyi yang tidak kita mungkin sadari masuk ke dalam tubuh.

Misalnya saat kita makan salad buah. Sekilas salad buah nampak baik-baik saja. Tapi apakah salad buah itu hanya mengandung gula dari buahnya saja? Tentu tidak.

Baca Juga: Polisi Ringkus Penyebar Konten Asusila Terhadap Anak, Pelaku Diduga Pedofil dan Punya Kelainan

Ada gula lain yang bersembunyi di balik susu kental manis, mayones atau mustard. Ingat bahan dasar produk itu menggunakan gula tentunya.

Sebaiknya jika kita ingi mencuci mulut, konsumsilah buah aslinya saja atau kalau mau dibuat dalam bentuk jus tidak masalah selama tidak ditambahkan pemanis buatan.

5. Tidak menambahkan lemak baik ke dalam masakan

Apakah lemak dibutuhkan oleh tubuh? Tentu dibutuhkan. Tetapi hanya lemak baik saja yang layak kita konsumsi.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru Februari 2021: Telkom Indonesia Buka Kesempatan untuk Lulusan S1 dan S2

Ada beberapa bahan-bahan masakan yang mengandung lemak baik seperti alpukat dan ikan kaya akan lemak seperti asam lemak omega-3.

“Selain lemak berfungsi sebagai sumber energi dan pelindung organ, ada beberapan fungsi lemak yang lain seperti, mengawali reaksi yang bisa mempengaruhi sistem kekebalan dan metabolisme, membantu penyerapan vitamin yang tidak larut dalam air seperti A,D,E,dan K, serta berfungi pada membran sel” ujar Maya Kramf, pendiri Wholesome Yum.

Intinya kamu harus memikirkan betul-betul teknik masakan yang tepat agar makanan kamu kaya akan gizi dan nutrisi, jika harus menggunakan bahan tambahan gunakan takaran sesuai anjuran atau kurang dari takaran.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah