PR MAJALENGKA – Bagi masyarakat yang mendapatkan penjadwalan untuk vaksinasi pada pertengahan atau akhir April yang diprediksi sudah masuk di bulan Ramadhan tak perlu risau.
Risau yang dimaksud yakni ketika vaksinasi dalam keadaan puasa tidak akan memberikan dampak yang terlalu berat kepada tubuh.
Prof. Yoga Aditama salah satu pakar kesehatan dan Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan bahwa jika seseorang melakukan vaksinasi saat memasuki bulan Ramadhan dan tengah berpuasa itu tak akan menimbulkan masalah dan relatif aman.
Baca Juga: Prediksi Liga Inggris: Liverpool vs Aston Villa, Ambisi The Reds Balaskan Dendam
“Vaksin dalam puasa Ramadhan tentu aman saja, sama seperti vaksinasi di bulan biasa”, ucap Prof. Yoga kepada ANTARA dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com pada Kamis, 9 April 2021 malam.
Prof Yoga yang juga pernah menjabat sebagai Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes melanjutkan, jika ada keluhan maka cukup memberitahukan kepada petugas kesehatan yang tersedia.
Namun, sampai sejauh ini, keluhan yang muncul bagi masyarakat yang telah divaksinasi hanya sebatas rasa pegal, kemerahan dan bengkak yang muncul pada area yang menerima suntikan.
Baca Juga: UPDATE COVID-19 Majalengka 9 April 2021, Angka Kematian Naik, 2 Kecamatan Zona Merah
Salah satu awak media bernama Shara yang sudah menerima vaksin pertama menuturkan bahwa ia tak menerima keluhan sedikitpun setelah divaksinasi pada Maret lalu.
Sementara rekan Shara yang telah menyelesaikan proses vaksinasi dua kali mengatakan ia hanya merasakan sedikit pegal di area yang disuntik meski saat itu ia tidak berada dalam kondisi terbaik karena kurang tidur.
Timbul pertanyaan, apakah ada perbedaan respon imun antara orang yang divaksinasi saat sedang menjalankan ibadah puasa?
Baca Juga: Prediksi Liga Inggris: Manchester City vs Leeds United, The Citizens Incar 3 Poin
Dr. Palat Menon seorang Kepala Laboratorium di Fakeeh University Hospital, Dubai mengungkapkan orang yang berpuasa memiliki respon imun yang dua kali lebih efektif.
“Saya akan menyarankan orang untuk melakukan vaksinasi Covid-19 saat mereka berpuasa. Pertama, mereka tidak boleh melewatkan kesempatan untuk divaksinasi karena takut akan beberapa efek samping," ucap Dr. Palat.
"Kedua, respon imun dikatakan dua kali lebih efektif saat orang berpuasa”, sambungnya.
Dia melanjutkan saat orang berpuasa selama dua belas jam terlepas dari alasan ibadah atau medis, maka makrofag dalam sistem kekebalan tubuh akan bekerja jauh lebih cepat dan mampu membersihkan bekas-bekas sel yang sakit atau mati beserta racunnya.
“Proses ini disebut autophagy dan selama periode ini sistem imun menjadi sangat sensitif dan efektif," ujar Dr. Palat.
"Puasa Intermiten diketahui efektif untuk diabetes, tuberkulosis, dan pengelolaan gangguan metabolisme lainnya. Jadi vaksinasi selama periode puasa baik-baik saja," sambungnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bertolak ke NTT, Pastikan Penanganan Dampak Bencana Berjalan dengan Baik
Sementara itu, jika khawatir efek sampingnya, Dr. Gunjan Mahajan selaku Medeor Hospital Laboratory menyarankan calon penerima vaksin dapat memilih untuk melakukan vaksinasi menjelang berbuka puasa.
“Bila memungkinkan, orang yang takut menderita efek samping dapat memilih beberapa jam sebelum buka puasa untuk mendapatkan suntikan, melanjutkan untuk istirahat dan kemudian mendapatkan kembali energi ketika mereka mengakhiri puasa untuk hari itu”, ucap Dr. Mahajan.
Namun tetap dipebolehkan jika ingin divaksinasi pada pagi hari selepas bersantap sahur sebab secara medis, belum ada kontraindikasi vaksinasi selama menjalankan ibadah puasa.***