PR MAJALENGKA – Angka pergerakan kasus Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) masih belum menunjukan arah penurunan.
Setelah turun di bawah angka 1.000 beberapa hari lalu, penambahan kasus Covid-19 di Jabar kembali tembus 1.000 pada hari Jumat 18 Desember 2020.
Berdasarkan pantauan Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Pikobar.jabarprov.go.id, kenaikan kasus Covid-19 di Jabar bertambah 1.277 per tanggal 18 Desember 2020.
Baca Juga: Presiden Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat Indonesia, Wagub Jabar: Kami Tidak Bisa Menolak
Sehingga, total terkonfirmasi menjadi 70.777 kasus.
Sedangkan untuk pasien dalam perawatan atau isolasi bertambah 368 menjadi 11.498.
Sementara untuk pasin yang sembuh atau selesai isolasi bertambah 898 total menjadi 898, dengan menambah 11 kematian total menjadi 1.092.
Baca Juga: Pengamat Pertanian Sebut Masalah Pangan Harus Jadi Prioritas dalam Pemulihan Ekonomi Jabar
Pasien yang melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 ini sebanyak 20.184 atau 12.56 persen masih dalam karantina dan 140.461 atau 87.44 persen discarded, total pasien kontak erat di Jabar mencapai 160.645.
Untuk kasus suspek di Jabar yaitu 5.468 atau 5.39 persen dalam perawatan atau isolasi dan 95.977 atau 94.61 persen discarded, jadi total suspek mencapai 101.445.
Baca Juga: Kembali Torehkan Prestasi, Garut Raih Peringkat Pertama di Jawa Barat untuk Pencegahan Korupsi
Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Tasikmalaya.Pikiran-rakyat.com, level kewaspadaan periode 7-13 Desember 2020, tercatat ada 8 Kabupaten/Kota yang masuk zona merah di Jabar.
Selain itu, ada 13 Kabupaten/Kota masuk zona risiko sedang atau oranye, dan 6 Kabupaten/Kora masuk kategori zona rendah atau kuning.
Jika dilihat dari peta level kewaspadaan Covid-19 periode 30 November sampai 6 Desember 2020, zona merah yang ada di Jabar hanya ada 6 wilayah Kabupaten/Kota.
Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan risiko pada periode selanjutnya yaitu 7-13 Desember 2020 yang bertambah 2 kota dengan total 8 Kabupaten/Kota. ***