Pengamat Pertanian Sebut Masalah Pangan Harus Jadi Prioritas dalam Pemulihan Ekonomi Jabar

- 18 Desember 2020, 10:55 WIB
Pengamat sebut sektor pangan hahru jadi prioritas pemulihan ekonomi di Jawa Barat.
Pengamat sebut sektor pangan hahru jadi prioritas pemulihan ekonomi di Jawa Barat. /Pixabay/Trung Hieu Dang

“Jabar punya peluang mengatasi krisis pangan karena warganya tidak asing dengan pertanian. Jadi, kalau sekarang beberapa negara menurun ekspor pertaniannya, ini menjadi peluang bagi kita untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri, dan kalau mungkin bisa ekspor," ucapnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat mengatakan Jawa Barat masih mengalami defisit beras.

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Bupati Majalengka Serahkan Bantuan Alat Mesin Pertanian

Dadan merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi di Jawa Barat pada 2020 sebesar 9.172.700 ton gabah kering giling (GKG) atau sebanyak 5.880.618 ton beras.

Sedangkan daya konsumsi warga Jabar sebesar 128 kg perkapita pertahun sehingga untuk memenuhi kebutuhan beras diperlukan 6,4 juta ton.

Menurut Dadan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan agar tahun 2021 produksi padi bisa surplus.

Baca Juga: Update Covid-19 Hari Ini Majalengka Masuk Zona Merah, Pemkab Terapkan Pembatasan Sosial 14 Hari

Sehingga pihaknya membuat program memperluas area tanam baru dengan memanfaatkan lahan miliki Dinas Perkebunan dan Pertanian.

“Targetnya, tanaman padi seluas 2.091.404 hektare dengan produksi 6 ton/hektar," ucapnya.

"Harapannya, akan bisa diproduksi 11.126.830 ton GKG atau setara 7.646.291 ton beras sehingga Jabar surplus 1,2 juta ton di tahun depan,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah