Pemimpin G20 Didesak untuk Menyediakan Dana untuk Vaksin, Obat-Obatan, Serta Alat Tes Covid-19

- 20 November 2020, 20:19 WIB
Pandemi covid-19.
Pandemi covid-19. /pexels/cottonbro

PR MAJALENGKA – Para pemimpin G20 harus membantu menutup celah pendanaan untuk membeli vaksin, obat-obatan dan tes dalam memerangi pandemi covid-19.

Hal itu disampaikan melalui surat yang dibuat Presiden Afrika Selatan, Perdana Menteri Norwegia, dan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, serta Komisi Eropa.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari reuters.com, surat itu dilihat oleh Reuters, dikirim menjelang KTT virtual Kelompok 20 pada akhir pekan di Riyadh.

Baca Juga: Perasaan Gading Marten Ketika Suatu Hari Nanti Gempi Panggil Seseorang Daddy

KTT itu diselenggarakan oleh Arab Saudi, yang saat ini memegang jabatan presiden bergilir kelompok negara-negara kaya dan kekuatan besar yang sedang berkembang itu.

Surat itu meminta para pemimpin G20 untuk berkomitmen secara bersama-sama pada proporsi stimulus di masa depan, untuk pengeluaran ACT (Akses ke Alat Covid-19) tersebut.

Hal itu utamanya ditujukan untuk mengamankan pasokan bagi negara-negara berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Mike Pence Sebut Pemerintahan Trump Tidak Ada Lockdown Lagi

Penandatanganan surat itu dilakukan oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg.

Ditandatangani juga oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa.

“Melibatkan para menteri keuangan sekarang untuk mengumpulkan semua uang yang kami butuhkan,” ucap Dag Inge Ulstein, Menteri Perkembangan Internasional Norwegia, pada Reuters.

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Amerika Tengah Mengungsi Setelah Badai Iota Sebabkan Banjir Bandang dan Longsor

“Uang itu untuk memastikan bahwa kami sepenuhnya mendanai pekerjaan total Akselerator ACT yang sangat penting,” ucapnya menambahkan.

Fasilitas yang didirikan oleh WHO dan kelompok vaksin GAVI telah melampaui target sementara untuk mengumpulkan lebih dari US$2 miliar.

Uang itu untuk membeli dan mendistribusikan vaksin covid-19 bagi negara-negara miskin, tapi pekan lalu mengatakan masih membutuhkan lebih banyak.

Baca Juga: Selamat! Kang Sora Dikabarkan Tengah Mengandung Anak Pertama

Sekitar US$28 miliar diperlukan untuk mendanai pengadaan dan distribusi vaksin, obat-obatan, dan tes.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x