Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mengutuk Keras Peristiwa Berdarah di Myanmar

- 28 Maret 2021, 19:05 WIB
Menlu AS Antony Blinken mengutuk keras peristiwa berdarah di Myanmar.*
Menlu AS Antony Blinken mengutuk keras peristiwa berdarah di Myanmar.* /Foto: Reuters/CARLOS BARRIA/

"Rakyat Myanmar membutuhkan dukungan dunia. Kata-kata saja tidak cukup. Sudah lewat untuk tindakan yang kuat dan terkoordinasi," katanya.

Kritik lain muncul dari pejabat tinggi militer AS dan sekutunya dengan mengeluarkan sebuah surat pernyataan yang mengutuk pasukan keamanan Myanmar.

Baca Juga: Pesawat CN235 Buatan Indonesia Laris di Pasar Internasional, Menhan: PT DI Kebanggaan Indonesia

"Sebagai kepala pertahanan, kami mengutuk penggunaan kekuatan mematikan terhadap orang-orang tak bersenjata oleh angkatan bersenjata Myanmar dan dinas keamanan terkait," bunyi dari pernyataan itu.

Surat pernyataan tersebut kemudian ditandatangani oleh kedua belas kepala pertahanan dari setiap perwakilan negara-negara dunia.

Mulai dari Australia, Kanada, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Menag Yaqut Mengutuk Peristiwa Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Pernyataan bersama yang ditandatangani oleh para panglima militer merupakan pernyataan langka yajg dikeluarkan oleh komandan militer senior dari negara-negara di dunia, termasuk di Asia dan Eropa.

Marisa Payne, Menteri luar negeri Australia, tidak luput mengutuk dengan keras tindakan semena-mena militer Myanmar terhadap masyarakt sipil yang sebagian termasuk kaum muda dan anak-anak.

Payne menambahkan, jika pihaknya mendesak pasukan militer Myanmar untuk menahan diri, dengan menegakkan keadilan dan hukum, mengizinkan masyarakat Myanmar menggunakan hak untuk melakukan protes secara damai.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x