“Peluncuran Pertama hanya dalam waktu kurang dari satu tahun merupakan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di Jepang dan kawasan, serta melanggar resolusi PBB, “kata Suga dalam komentar yang disiarkan oleh penyiar politik Jepang NHK dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Aljazeera.
Karena peluncuran tersebut Jepang mengajukan protes resmi melalui kedutaan besarnya di China.
Baca Juga: Malaysia dan Korea Utara Memanas, Setelah Semua Staf Diplomatik Korea Utara Diusir dari Malaysia
Jepang mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan rudal balistik pertama pada pukul 7.04 pagi (22:4 GMT). Setelah itu rudal kedua pada pukul 7.23 pagi arah timur.
Rudal tersebut masing-masing terbang sekitar 420 kilometer (261 mil) dan 430 kilometer (267 mil), sebelum jatuh ke laut.
Peluncuran rudal itu terjadi hanya beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan rudal jelajah yang dicurigai.
Ahli Strategi di tokyo khawatir Korea Utara mengambil tindakan provokatif untuk merusak kerja sama antara Jepang, Korea Selatan dan Amerika.
Ketiga negara tersebut mencoba mendapatkan pendapat yang sama tentang pencegahan, sanksi, dan keterlibatan.
Suga juga mengatakan bahwa dia akan membahas secara menyeluruh masalah Korea utara, termasuk peluncurannya, ketika dia mengunjungi Washington DC bulan depan.