Plakat tersebut bertuliskan pesan "Kita tidak akan pernah berhenti sampai kita mendapat demokrasi" yang dipasang di jalan.
Puluhan pengunjuk rasa saat itu berkumpul di kota kedua, Mandalay, terdapat beberapa pengunjuk rasa mengalami luka-luka ketika sebuah kendaraan menabrak mereka saat polisi menembakkan peluru karet.
Menurut informasi, tidak ada kejelasan mengapa kendaran tersebut menabrak para pengunjuk rasa saat itu.
Diketahui juga ada rangkaian protes oleh pengunjuk rasa di kota-kota, seperti Kyaukme dan Hsipaw di timur laut.
Kemudian ada Kawlin di utara, Hpa-an dan Myawaddy di timur, Labutta di delta sungai Irrawaddy, dan Myeik di selatan serta pusat kota Yay Oo.
Baca Juga: Daftar Zodiak Perempuan yang Paling Cepat Jatuh Cinta, Pisces Ratunya Merayu Lawan Jenis
Sumber lain melaporkan bahwa ratusan orang saat itu berkumpul di kota Monywa dan melakukan pembakaran terhadap konstitusi tahun 2008.
Rancangan konstitusi itu di bawah pengawasan militer untuk membatasi kekuasaan warga sipil terpilih.
Pihak internasional, yang diwakilkan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan militer Myanmar dan tindakan itu terus berlanjut.