Rincian Data Penelitian Belum Lengkap, WHO Batal Rilis Hasil Penyelidikan Terkait Asal Muasal Covid-19

- 6 Maret 2021, 18:00 WIB
WHO tunda perilisan penelitian asal usul virus Corona.*
WHO tunda perilisan penelitian asal usul virus Corona.* /Pixabay/Alexandra_Koch

PR MAJALENGKA - World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia secara mengejutkan telah membatalkan rencana untuk merilis laporan ringkasan penyelidikannya terhadap asal usul pandemi virus Corona, SARS-CoV-2.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Ars Technica, WHO sebelumnya mengumumkan akan merilis laporan ringkasan pada pertengahan Februari 2021 lalu, namun akhirnya dibatalkan.

Pakar WHO yang memimpin penyelidikan tersebut, Dr. Ben Embarek mengatakan bahwa pembatalan rilis tersebut karena laporan ringkasan tidak memiliki semua rincian terkait hasil penyelidikan.

Baca Juga: Liverpool vs Fulham, Misi The Reds Ingin Angkerkan Kembali Anfield

"Kami tahu, banyak yang minat pada laporan ini, namun jika laporan ringkasan saja, itu tidak akan memuaskan rasa ingin tahu pembaca,” ujarnya.

Beberapa informasi terbatas tentang temuan investigasi yang telah dirilis, sejauh ini telah memicu kritik tajam dan meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan China.

WHO sendiri merencanakan akan merilis laporan lengkap pada 15 Maret 2021 mendatang.

Baca Juga: Demi Melindungi Warga Sipil di Myanmar, Seorang Biarawati Rela Berlutut di Depan Aparat

Penyelidikan oleh tim peneliti internasional dan pakar WHO dilaksanakan pada pertengahan Januari dan awal Februari 2021 di Wuhan, China, tempat pandemi pertama kali menjamur pada Desember 2019.

Sebelum melakukan penyelidikan, tim WHO menjalani karantina selama 14 hari ketika mendarat di Wuhan dan menghabiskan waktu sekitar 12 hari melakukan kerja lapangan di sekitar kota.

Mereka mengunjungi tempat-tempat seperti pasar makanan laut Huanan yang terkenal, tempat banyak kasus Covid-19 pertama dikaitkan, serta rumah sakit tempat pasien pertama mencari pengobatan.

Baca Juga: Ternyata Foto KTP Bisa Diganti Gratis, Berikut Syaratnya

Tim juga melakukan perjalanan ke Institut Virologi Wuhan, yang telah menjadi fokus spekulasi yang merajalela bahwa SARS-CoV-2 berasal dari laboratorium di kampus tersebut.

Ketika menggelar konferensi pers dari Wuhan pada 9 Februari 2021, tim WHO menjelaskan bahwa mereka telah mengesampingkan spekulasi tentang virus Corona yang berawal dari kelelawar  atau sengaja dibuat untuk menginfeksi manusia.

Pernyataan tersebut didukung oleh Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, menurutnya setelah mendapatkan gambaran dari tim penyelidik turut memastikan jika asal virus bukan dari laboratorium di Wuhan.

Baca Juga: Dikabarkan akan Pindah, Calon Presiden Barcelona Berharap Dapat Pertahankan Lionel Messi

“Setelah berbicara dengan beberapa anggota tim, saya ingin memastikan bahwa semua hipotesis tetap terbuka dan memerlukan analisis dan studi lebih lanjut. Beberapa dari pekerjaan itu mungkin berada di luar kendali dan cakupan misi kali ini," ujarnya PikiranRakyat-Majalengka.com dari Ars Technica.

Sementara itu, para ilmuwan China masih bersikukuh pada pendiriannya bahwa virus Vorona tersebut diimpor ke negaranya melalui pengiriman beku.

Namun, para peneliti internasional tidak mendukung pendapat tersebut dan menganggap kalau itu sepertinya tidak mungkin terjadi.

Baca Juga: 6 Polwan Terbaik Brimob Polri Dikirim ke Papua untuk Buru KKB, Polri: Polwan Kita Tangguh

Beberapa ilmuwan dan pakar mengkritik kinerja tim penyelidikan, mereka menduga tim tidak diberi akses tanpa batas yang diperlukan ke tempat-tempat kritis dan data untuk sampai pada kesimpulan apa pun.

Anggota tim investigasi WHO, Dominic Dwyer pun mengakui hal itu, ia melaporkan bahwa pejabat China menyembunyikan data mentah utama yang diminta tim pada kasus Corona pertama yang diidentifikasi di Wuhan.

Sejumlah pejabat AS, termasuk Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan juga menyatakan skeptis terhadap integritas penyelidikan WHO.

Baca Juga: Pemerintah Beri Kredit Usaha Rakyat Bagi Alumni Kartu Prakerja yang Terkena PHK

Kemungkinan karena selain pembatasan akses, mereka dan bahwa WHO mendapatkan tekanan hebat.

"Kami memiliki keprihatinan yang mendalam tentang temuan awal investigasi Covid-19 ini," ucap  Jake Sullivan. ***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: arstechnica.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x