Sekjen PBB Desak Para Pemimpin Setiap Negara untuk Umumkan Darurat Iklim

- 13 Desember 2020, 18:18 WIB
Sekjen PBB, Antonio Guterres.*
Sekjen PBB, Antonio Guterres.* /Twitter.com/@antonioguterres

PR MAJALENGKA – Pada hari Sabtu 12 Desember 2020, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyerukan kepada setiap negara untuk mengumumkan ‘darurat iklim’.

Hal ini bertepatan dengan ulang tahun kelima kesepakatan iklim Paris, dan membuat sebagian besar janji tambahan terhadap krisis iklim.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Guterres menyampaikan seruannya pada pertemuan puncak yang bertujuan membangun momentum di balik kesepakatan iklim Paris.

Baca Juga: Amerika Serikat Keluarkan Izin Darurat untuk Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer-BioNTech

Hal ini sejalan dengan dukungan dan komitmen baru dari Tiongkok dan prospek Presiden terpilih Joe Biden yang membawa Amerika Serikat (AS) kembali ke dalam pakta tersebut.

“Saya menyerukan kepada semua pemimpin di seluruh dunia untuk mendeklarasikan Keadaan Darurat Iklim di negara mereka sampai netralitas karbon tercapai,” ucap Guterres.

Dampak perubahan iklim yang semakin mencolok sejak kesepakatan Paris dibuat, telah banyak dirasakan.

Baca Juga: California Bergabung Dengan Pemerintah Amerika Serikat Demi Gugat Google dalam Kasus Anti Monopoli

Salah satunya kebakaran hutan di Australia dan California, hingga lapisan es mencair.

Inggris, salah satu tuan rumah KTT, membuat komitmen baru paling jelas yang akan menghentikan dukungan langsung pemerintah untuk proyek bahan bakar fosil di luar negeri.

Para pegiat lingkungan memuji langkah untuk memberi tekanan pada anggota G7 guna membatasi dukungan bagi perusahaan minyak dan gas.

Baca Juga: Donald Trump Yakin Memenangkan Pemilu Setelah Mahkamah Agung Mempertimbangkan Gugatan Terakhirnya

Sebelumnya Presiden Tiongkok mengejutkan banyak orang pada bulan September saat dia mengumumkan negaranya akan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.

Tiongkok berencana mempercepat perluasan tenaga angin dan matahari.

“Tiongkok selalu menghormati komitmennya,” kata Xi.

Baca Juga: Rencana Joe Biden Hadapi Covid-19, Dorong Penggunaan Masker, Vaksin hingga Pembukaan Kembali Sekolah

Akan tetapi, Tiongkok tidak menunjukkan tanda-tanda untuk tunduk pada seruan Guterres untuk mengurangi pembiayaan bagi pembangkit listrik tenaga batu bara baru, yang merupakan sumber utama emisi.

Jepang dan Korea Selatan yang telah berjanji untuk mencapai emisi nol-bersih pada tahun 2050, juga tak membuat komitmen pada pembiayaan batu bara.

Penghasil emisi besar seperti Australia dan Brasil tidak membuat janji yang cukup ambisius. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah