Kekurangan Air Bersih akibat Kerusakan Iklim Berdampak pada Lebih dari 3 Miliar Orang

- 1 Desember 2020, 09:38 WIB
Ilustrasi kekeringan air bersih.
Ilustrasi kekeringan air bersih. /pexels/Johannes Plenio

Baca Juga: 9 Sikap yang Harus Dihentikan Pria Terhadap Pasangannya, Posesif hingga Beri Hadiah Berlebihan

Sistem irigasi skala kecil dan dipimpin petani seringkali lebih efisien daripada proyek skala besar, menurut temuan laporan tersebut.

Skema skala besar yang didanai negara di Asia, misalnya, mengandalkan penyedotan langsung ke air tanah, memberikan tekanan berlebihan pada sumber daya tersebut.

Tetapi petani skala kecil di seluruh dunia menghadapi kesulitan ekstra, seperti kurangnya jaminan kepemilikan atas hak terkait air.

Baca Juga: Leicester City vs Fulham: The Foxes Gagal Naik Peringkat Setelah Kalah di Kandang

FAO memperingatkan produksi pangan harus berubah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencoba mencegah kerusakan iklim.

“Pertanian tadah hujan memberi bagian terbesar dari produksi global,” ucap Qu.

“Namun, untuk terus melakukannya, kami harus meningkatkan cara mengelola sumber daya air dari curah hujan yang terbatas,” tambah Qu.

Baca Juga: Akhirnya Reuni, Seohyun SNSD dan Jun Hyun Moo Ditunjuk Jadi MC The Fact Music Awards 2020

Laporan FAO tahun ini berfokus pada air, tetapi sebagian besar pekerjaannya yaitu membendung potensi pandemi covid-19 yang menyebabkan kekurangan pangan yang meluas.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x