Bayi yang Lahir dari Ibu Pengidap Covid-19 Memiliki Antibodi Terhadap Virus Tersebut

- 30 November 2020, 08:23 WIB
Ilustrasi kelahiran bayi.
Ilustrasi kelahiran bayi. /pexels/Jonathan Borba

PR MAJALENGKA – Seorang wanita Singapura, terinfeksi virus corona baru pada Maret saat dia hamil.

Kini dia telah melahirkan bayinya dengan antibodi melawan virus tersebut.

Hal ini memberi petunjuk baru apakah infeksi dapat ditularkan dari ibu ke anak.

Baca Juga: Telah Keluar RS, Habib Rizieq Shihab akan Diperiksa Pihak Kepolisian pada 1 Desember

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com, bayi itu lahir bulan ini tanpa covid-19 tetapi dengan antibodi virus.

Surat kabar Straits Times melaporkan hal ini pada Minggu 29 November, mengutip dari ibunya.

“Dokter mencurigai saya telah mentransfer antibodi covid-19 kepadanya selama kehamilan saya,” kata Celine Ng-Chan kepada surat kabar itu.

Baca Juga: 6 Tips Membantu Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah dengan Lancar, Salah Satunya Memakai Musik

Straits Times mengatakan, Ng-Chan sakit ringan akibat penyakit itu dan keluar dari rumah sakit setelah dua setengah minggu.

Ng-Chan dan National University Hospital (NUH), tempat dia melahirkan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum diketahui apakah seorang wanita hamil dengan covid-19 dapat menularkan virus ke janin atau bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Baca Juga: Southampton vs Manchester United: Edinson Cavani Membawa Setan Merah Berbalik Unggul

Hingga saat ini, virus aktif belum ditemukan pada sampel cairan sekitar bayi dalam kandungan, maupun di Air Susu Ibu (ASI).

Dokter di Tiongkok telah melaporkan deteksi dan penurunan antibodi covid-19 dari waktu ke waktu pada bayi yang lahir dari wanita dengan penyakit covid-19.

Hal itu dijelaskan menurut artikel yang diterbitkan pada bulan Oktober di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Lakukan 7 Kebiasaan ini Untuk Mengurangi Rasa Sakit di Punggung

Penularan covid-19 baru dari ibu ke bayi baru lahir jarang terjadi.

Karena datanya pun tidak cukup.

Hal itu menurut dokter dari New York-Presbyterian / Colombia University Irving Medical Center yang melaporkan pada bulan Oktober di jurnal JAMA Pediatrics. ***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x