Akan tetapi, tidak ada perbedaan dalam hasil, menurut sebuah makalah yang diposting di medRxiv sebelum tinjauan sejawat.
Hal yang sama juga terjadi ketika para peneliti memusatkan perhatian pada 116 pasien dengan kekurangan vitamin D sebelum perawatan.
Baca Juga: Kematian Ilmuwan Nuklir Iran Akan Memicu Konfrontasi di Minggu Terakhir Kepemimpinan Donlad Trump
Para peneliti menjelaskan, hasil terhadap mereka yang menjalani uji coba acak pertama dari jenisnya yang menunjukkan hasil terkait suplementasi vitamin D.
“Hasilnya tidak efektif untuk meningkatkan lama perawatan di rumah sakit atau hasil klinis lainnya antara pasien rawat inap dengan covid-19 parah,” tulisnya. ***