Lockdown Segera Berakhir, Pemerintah Inggris Beralih ke Pembatasan Regional yang Ketat

- 23 November 2020, 22:11 WIB
Ilustrasi lockdown.*
Ilustrasi lockdown.* /Pixabay.com/Queven

Namun, beberapa anggota Partai Konservatif tidak setuju dengan sistem lockdown.

Hal ini dikarenakan kebijakan ini akan berdampak pada aspek ekonomi, kebebasan masyarakat, serta kesehatan mental.

Baca Juga: Sekjen PBB Mengingatkan Bahwa Dunia Berada di Jurang Kehancuran Finansial Akibat Covid-19

Setelah berjalan selama 3 minggu, Inggris akan mengakhiri sistem lockdown pada 2 Desember nanti dengan beralih ke pembatasan regional berjenjang lebih ketat dari sebelumnya untuk mencegah laju Covid-19.

“Perdana menteri dan penasihat ilmiahnya masih meyakini jika virus itu masih ada dan tanpa batasan regional. Virus dapat lepas kendali lagi sebelum (adanya) vaksin,” ujar juru bicara pemerintahan yang dikuti Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Sebelum lockdown terbaru diberlakukan, Inggris telah membuat tiga tingkatan langkah dengan tingkatan terberat yang dilakukan di Inggris Utara.

Baca Juga: Mulai Membaik, Rodrigo Duterte Izinkan Tenaga Medis Filipina Bekerja Ke Luar Negeri

Di wilayah tersebut, ruang gerak dibatasi dan pub terpaksa ditutup kecuali jika mereka menjual makanan dalam jumlah besar.

Pada Senin 23 November 2020, Perdana Menteri akan membahas mengenai Rencana Musim Dingin di masa pandemi Covid-19.

Sebab, akan ada perayaan keagamaan, rencananya juga akan membahas detail tentang interaksi saat Natal berlangsung.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters Aljazeera worldometers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah