Demi Mendorong Banyak Kelahiran, Tiongkok Akan Membuat Kebijakan Baru

- 23 November 2020, 20:51 WIB
Ilustrasi anak kecil di Tiongkok.*
Ilustrasi anak kecil di Tiongkok.* /

Pada tahun 2016, Tiongkok memutuskan untuk melonggarkan pembatasan dan mengizinkan pasangan untuk memiliki anak kedua dalam upaya meningkatkan angkatan kerja yang semakin berkurang.

Untuk sekarang, para ahli mengatakan untuk tidak membatasi hal tersebut.

Baca Juga: Mulai Membaik, Rodrigo Duterte Izinkan Tenaga Medis Filipina Bekerja Ke Luar Negeri

Jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas mencapai 254 juta orang pada akhir tahun, menjadikan 18,1 persen dari seluruh warga di Tiongkok.

Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 300 juta pada tahun 2025 dan 400 juta pada tahun 2035 mendatang.

Para ahli demografi mengatakan hal ini akan berimbas kepada kesehatan warga negara dan sistem perawatan sosial.

Baca Juga: Iran Memperketat Pembatasan Kegiatan Sosial Secara Nasional Setelah Alami Lonjakan Kasus Covid-19

Para ahli demografi juga memperkirakan bahwa dengan tren saat ini, jumlah penduduk usia kerja dapat menurun hingga 200 juta pada tahun 2050.

Pakar pemerintah mengatakan bahwa kebijakan yang ditujukan untuk menekan pertumbuhan penduduk harus diganti dengan sistem yang dirancang untuk meningkatkan kesuburan.

"Untuk secara proaktif mengatasi populasi yang menua, tindakan mendesak diperlukan untuk mereformasi kebijakan keluarga berencana negara kita dan membebaskan kesuburan," kata Zheng Bingwen, pakar dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok. ***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah