Lagi! Korea Selatan Catat Rekor Harian Tertinggi, dalam 24 Jam Bertambah 1.078 Pasien Covid-19

17 Desember 2020, 12:11 WIB
Ilustrasi bendera Korea Selatan. /pixabay.com/Big_Heart

PR MAJALENGKA – Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan bahwa pada Rabu, 16 Desember 2020 di Korea Selatan terdapat lebih dari 1.078 kasus Covid-19.

Angka tersebut mecahkan rekor tertinggi sebelumnya yang hanya 1.030 per hari pada minggu lalu dan sebagian besar penularan berasal dari Seoul, Provinsi Gyeonggi, dan Incheon.

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera, saat ini total kasus Covid-19 di Korea Selatan telah mencapai 45.442 diantaranya 32.947 pasien telah dinyatakan pulih.

Baca Juga: Kasus Kerumunan di Megamendung, Ridwan Kamil Diperiksa Polda Jabar 1,5 Jam

KDCA juga melaporkan bahwa angka kematian di Korea Selatan telah bertambah 12 orang sehingga totalnya menjadi 612 orang. Pada Selasa lalu, pasien yang meninggal mencapai 13 orang dan merupakan rekor kematian tertinggi.

Pada awal munculnya Covid-19 yang menjadi pandemi di seluruh negara, Korea Selatan menjadi negara yang banyak dipuji karena memiliki langkah cepat dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

Negara tersebut langsung menerapkan lockdown dan pelacakan kontak berbasis teknologi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Desak Mahfud MD Tanggung Jawab, Menkopulhukam: Siap Kang RK Saya Bertanggungjawab

Kemudian Korea Selatan kembali memiliki gelombang baru Covid-19 dan otoritas kesehatan memperluas tes Covid-19 secara gratis guna menemukan lebih banyak kasus yang potensial.

Menurut Yonhap, petugas medis mengatakan jika untuk sementara ini mereka mencoba untuk menemukan lebih banyak pasien Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala serta menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit.

Kasus Covid-19 yang kian meningkat di Korea Selatan mendorong para pejabat kesehatan untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Jelang Man. United vs Sheffield United, Cavani Masih Diragukan Main Hingga Fleksibilitas Formasi MU

Pembatasan jarak sosial juga tengah dipertimbangkan meski dikhawatirkan dapat mengganggu ekonomi negara yang terguncang akibat penerapan lockdown sebelumnya.

Untuk saat ini, pemerintah masih memperbolehkan untuk berkumpul dengan jumlah orang sebanyak 49 orang namun bisa saja bisa diubah menjadi 10 orang atau lebih.

Sekolah-sekolah akan ditutup, perusahaan yang memiliki karyawan diminta untuk bekerja di rumah.

Baca Juga: 3M Tetap Wajib Dilakukan Demi Mendukung Vaksin Covid-19

Mewajibkan untuk memakai masker, gerai makanan termasuk pub dan bar dapat beroperasi hingga pukul 21.00.

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari The Korea Herald, pemerintah juga mendesak agar masyarakat tidak bepergian keluar rumah untuk melakukan kegiatan yang tidak penting dan lebih baik untuk diam di rumah.

Para ahli juga meminta untuk melakukan tindakan tersebut dengan cepat, alasannya jika implementasi tertunda akan mengakibatkan angka kasus Covid-19 sulit untuk diturunkan.

Baca Juga: Waspada! Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Diprediksi Melanda Majalengka Hari Ini

“Pemerintah berkali-kali menunda keputusan pada saat kritis pandemi karena memikirkan faktor ekonomi. Padahal rumah sakit telah kewalahan dan jika kasus terus memburuk, pasien tidak bisa mendapatkan perawatan,” ujar dr. Kim Woo Joo, spesialis penyakit menular.

Kembali mengutip Aljazeera, Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Syekyun mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk memperoleh vaksin baru pada kuartal pertama 2021.

Pemerintah telah mendapatkan akses vaksin dari empat perusahaan farmasi dan proyek vaksin global untuk 44 juta penduduk Korea Selatan.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Aljazeera Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler