Ubah Cerita Asal Covid-19, Surat Kabar Tiongkok: Semua Bukti Tunjukkan Covid-19 Tak Dimulai di Wuhan

1 Desember 2020, 08:16 WIB
Ilustrasi membaca surat kabar. /pexels/cottonbro

PR MAJALENGKA – Hampir setahun ketika dokter mengidentifikasi kasus pertama dari covid-19 yang mengkhawatirkan di kota Wuhan di Tiongkok.

Tiongkok tampaknya meningkatkan kampanye untuk mempertanyakan asal-usul pandemi covid-19 global.

Media pemerintah telah melaporkan secara intensif tentang covid-19 yang ditemukan pada kemasan impor makanan beku.

Baca Juga: 9 Sikap yang Harus Dihentikan Pria Terhadap Pasangannya, Posesif hingga Beri Hadiah Berlebihan

Serta banyak penelitian tentang kasus penyakit yang ditemukan di luar perbatasan Tiongkok sebelum Desember 2019.

Dikutp Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.com, surat kabar resmi People’s Daily mengklaim dalam sebuah posting Facebook minggu lalu terkait hal ini.

“Semua bukti yang tersedia menunjukkan bahwa covid-19 tidak dimulai di Wuhan,” tulisnya.

Baca Juga: Leicester City vs Fulham: The Foxes Gagal Naik Peringkat Setelah Kalah di Kandang

“Wuhan adalah tempat virus corona pertama kali terdeteksi tetapi bukan dari mana asalnya,” kata Zeng Guang, mantan Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.

Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri, ditanya tentang laporan media pemerintah bahwa virus itu berasal dari luar Tiongkok.

Dia menyampaikan bahwa penting untuk membedakan covid-19 pertama kali terdeteksi dan di mana ia melintasi penghalang spesies untuk menginfeksi manusia.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa di Thailand Menantang Kontrol Raja Vajiralongkorn Atas Militer

“Meskipun Tiongkok adalah yang pertama melaporkan kasus, itu tidak berarti virus berasal dari Tiongkok,” kata Zhao Lijian dalam sebuah pengarahan.

“Pelacakan adalah proses berkelanjutan yang mungkin melibatkan banyak negara, dan wilayah,” katanya.

Ilmuwan Tiongkok bahkan telah mengirimkan sebuah makalah untuk dipublikasikan ke Lancet yang mengklaim Wuhan bukanlah tempat penularan Sars-CoV-2 dari manusia ke manusia pertama kali terjadi.

Baca Juga: Wajib Disimak Para Orang Tua, Inilan 9 Tips untuk Bantu Anak Kerjakan PR dengan Lancar

Makalah itu malah menyebutkan bahwa kasus pertama mungkin terjadi di anak benua India.

Klaim bahwa virus itu berasal dari Tiongkok, tidak dipercaya oleh para ilmuwan barat.

Michael Ryan, Direktur Program Kedaruratan Kesehatan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa sangat spekulatif menyatakan bahwa penyakit itu tidak muncul di Tiongkok.

Baca Juga: Waspadai Potensi Bencana Alam yang Bisa Melanda Kabupaten Majalengka

“Jelas dari perspektif kesehatan masyarakat bahwa Tiongkok memulai penyelidikan di mana kasus penyebaran kepada manusia pertama kali muncul,” katanya dalam jumpa pers di Jenewa.

“Yang tampaknya pasti, adalah kasus penyakit pertama yang tercatat ada di China,” ucap Profesor Jonathan Stoye, Ahli Virologi di Francis Crick Institute di London.

“Jadi kemungkinan besar virus itu berasal dari Tiongkok,” tambahnya.

Sementara jejak covid-19 ditemukan pada kemasan makanan beku, para ilmuwan berpikir itu mewakili risiko yang sangat rendah untuk penyakit yang diyakini ditularkan lewat tetesan pernapasan.

“Saya tidak melihat data yang meyakinkan bahwa Sars-CoV-2 pada kemasan makanan memiliki risiko infeksi yang signifkan,” ucap Andrew Pekosz dari Bloomberg School of Public Health di Universitas Johns Hopkins.

Tetapi ketika korban manusia dan ekonomi dari pandemi ini meningkat, Beijing ingin melindungi reputasinya di dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Akhirnya Reuni, Seohyun SNSD dan Jun Hyun Moo Ditunjuk Jadi MC The Fact Music Awards 2020

Covid-19 kini telah menginfeksi lebih dari 60 juta orang dan menyebabkan hampir 1,5 juta orang meninggal.

Sejak pulih dari kehancuran akibat wabah, Tiongkok telah berusaha untuk mempersiapkan posisinya di luar negeri dengan bantuan medis.

Tiongkok juga mempromosikan beberapa vaksin yang dimilikinya dalam pengembangan tahap akhir.

Baca Juga: Kota Depok Batasi Waktu Sekolah Tatap Muka Maksimal 4 Jam Sehari

Hal ini sebagai bagian dari kontribusinya untuk menawarkan bantuan dalam pembuatan dan pendanaan dorongan imunisasi.

Tetapi peran Tiongkok dalam melepaskan pandemi pada akhirnya terbukti lebih sulit untuk ditangani, daripada penyakit itu sendiri.

“Tiongkok masih berjuang menghadapi fakta bahwa mereka bertanggung jawab atas dosa dari wabah tersebut,” ucap Andrew Small, Rekan Senior di German Marshall Fund.

Baca Juga: Kembali ke Dunia Tarik Suara, BCL Rilis Mini Album 'Live At BCL'S Attic'

“Hal ini mematahkan hampir setiap upaya untuk menyelamatkan citranya,” tambah Small.

Dia tidak berpikir ada keraguan di benak para pemimpin senior Tiongkok tentang asal mula virus.

Small melihat fokus pada pelaporan kemungkinan asal alternatif sebagai kampanye propaganda.

Laporan tersebut sesuai dengan narasi internal China yang kuat yang dipimpin oleh partai Komunis yang efisien.

Baca Juga: Token Listrik Gratis Desember 2020, Cek Langkah-langkah Mendapatkannya Lewat Website dan WhatsApp

Di dalam negeri, Tiongkok telah mempromosikan keberhasilannya yang luar biasa dalam memberantas penyakit secara virtual.

Penyelidik WHO yang mengunjungi Wuhan awal tahun ini, namun tidak dapat mengunjungi pasar makanan yang terkait dengan wabah awal.

Sebuah tim baru diperkirakan akan berangkat ke Tiongkok tetapi mereka masih belum memiliki tanggal perjalanan.

WHO hanya mengatakan bahwa mereka akan melakukan perjalanan pada waktunya. ***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler