PR MAJALENGKA – Pengunjuk rasa anti pemerintah Thailand pada Minggu, 29 November 2020 menantang kendali pribadi Maha Raja Vajiralongkorn.
Mereka menentang beberapa unit militer untuk mengutuk peran militer dalam politik.
Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com, itu adalah pembangkangan terbuka terbaru pada raja oleh para pengunjuk rasa.
Baca Juga: Wajib Disimak Para Orang Tua, Inilan 9 Tips untuk Bantu Anak Kerjakan PR dengan Lancar
Pengunjuk rasa telah mematahkan tabu dengan mengkritik monarki di negara yang secara resmi dihormati di bawah konstitusi dan undang-undang melarang penghinaan terhadapnya.
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul untuk berbaris ke Resimen Infanteri ke-11, salah satu dari dua unit yang dipindahkan di bawah komando Raja pada tahun 2019.
“Tentara harus menjadi milik rakyat, bukan Raja,” kata aktivis sosial, Parit Chiwarak kepada wartawan.
Baca Juga: Waspadai Potensi Bencana Alam yang Bisa Melanda Kabupaten Majalengka
“Dalam sistem demokrasi, Raja tidak bertanggung jawab untuk mengarahkan komando militer,” ucapnya.