PR MAJALENGKA – Pemboman mobil di provinsi Ghazni di Afghanistan tengah.
Ledakan ini menewaskan sedikitnya 30 anggota pasukan keamanan Afghanistan pada Minggu 29 November.
Hal itu dikatakan para pejabat, dan korban dapat meningkat mengingat intensitas dan lokasi ledakan.
Baca Juga: Gandeng hingga Cium Tangan Ariel Tatum, Potret Mesra Gading Marten Dikomentari Tompi: Syukur Deh
Baz Mohammad Hemat, Direktur rumah sakit provinsi di Ghazni, mengatakan 30 mayat dan 24 orang terluka telah diangkut ke sana.
“Semua korban adalah aparat keamanan,” ujarnya seperti dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com.
Menurut pejabat setempat, ledakan itu menargetkan kompleks pasukan perlindungan publik, sayap pasukan keamanan Afghanistan.
Baca Juga: Demi Meningkatkan Minat Membaca, Kemendikbud akan Luncurkan Geulis pada Tahun 2021
Ledakan merusak tempat tinggal warga sipil di sekitar kompleks, dan mungkin ada lebih banyak korban.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq, Arian membenarkan bahwa telah terjadi ledakan bom mobil.
Akan tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait target atau kemungkinan korban jiwa.
Baca Juga: UPDATE Kasus Virus Corona Bertambah 6.267 Pasien Baru, Simak Sebarannya di 34 Provinsi
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, saat dihubungi Reuters, tidak mengkonfirmasi atau menyangkal tanggung jawab.
Afghanistan telah mengalami serentetan pemboman mobil selama beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Penyakit Selena Gomez Jadi Bahan Candaan, Fans Marah Hingga Jadi Trending Topic
Meskipun pembicaraan damai sedang berlangsung antara tim perunding pemberontak Taliban dan pemerintah di ibu kota Qatar, Doha.
Menurut pemerintah dan lembaga asing, kekerasan di negara itu, yang berlangsung selama dua dekade tetap sangat tinggi.
Hal ini menyerukan gencatan senjata segera antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.
Baca Juga: Atasi Bencana Ekologis, Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Pembangunan Pusat Perbenihan
Pemboman lain pada Minggu 29 November 2020, di provinsi timur Zabul, menargetkan seorang pejabat tinggi provinsi.
“Ledakan bom menewaskan satu orang dan melukai 23 lainnya,” kata Gul Islam Syaal, Juru Bicara Gubernur provinsi itu.
Haji Ata Jan Haqbayan, Kepala Dewan Provinsi Zabul, menderita luka ringan dalam serangan terhadap konvoinya.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Haqbayan, yang merupakan seorang kritikus Taliban. ***