Jelang Hari Libur Nasional, Pemerintah Portugal Melarang Perjalanan Domestik dan Liburkan Sekolah

24 November 2020, 08:00 WIB
Portugal melarang perjalanan domestik.* /Pixabay/Martine Auvray

PR MAJALENGKA – Jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Portugal sebanyak 6.472 kasus dan 62 kematian pada Sabtu, 22 November 2020.

Total akumulasi kasus Covid-19 di negara tersebut sebanyak 255.970 kasus dengan 3.824 kematian.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Reuters, jumlah kasus yang terjadi di Portugal telah meningkat secara signifikan sejak akhir September 2020.

Baca Juga: Lockdown Segera Berakhir, Pemerintah Inggris Beralih ke Pembatasan Regional yang Ketat

Per hari 23 November 2020, biasanya rata-rata sekira 300 pasien namun di musim panas mengalami peningkatan menjadi 6.000 dalam beberapa pekan terakhir, meski pengujiannya hanya meningkat tiga kali lipat.

Negara dengan jumlah penduduk sekira 10 juta orang itu menempati posisi ke-7 di Eropa untuk jumlah kasus Covid-19 terbanyak.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, jumlah kumulatif per 100.000 orang dan ke-14 untuk jumlah kematian di Benua Biru.

Baca Juga: Demi Mendorong Banyak Kelahiran, Tiongkok Akan Membuat Kebijakan Baru

Oleh karena itu, Perdana Menteri Portugal, Antonio Costa akan melarang adanya perjalanan domestik dan meliburkan sekolah selama 2 bulan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

“Kami terus memiliki jumlah kasus yang tinggi dan ancaman bagi kesehatan. Kita harus bertahan bukan hanya untuk menghentikan Covid-19 tetapi juga untuk membalikkannya,” ujar Costa.

Larangan tersebut akan dimulai pada 27 November pukul 11 malam hingga 2 Desember pukul 5 pagi.

Baca Juga: Setelah 6 Hari, Akhirnya Korea Selatan Laporkan Adanya Penurunan Kasus Covid-19

Kemudian pada 4 Desember pukul 11 malam hingga 9 Desember 2020 pukul 5 pagi.

Batasan jam dibuat agar mencegah kegiatan perjalanan ketika hari libur nasional pada 1 dan 8 Desember 2020.

Jam malam dan lockdown akhir pekan dilakukan setelah pukul 1 siang di 191 kotamadya sejak 9 November 2020 lalu.

Baca Juga: Sekjen PBB Mengingatkan Bahwa Dunia Berada di Jurang Kehancuran Finansial Akibat Covid-19

Kemudian, kebijakan tersebut juga akan dilakukan selama dua minggu berikutnya di 174 kotamadya dengan tingkat infeksi yang sangat tinggi.

Sekolah dan bisnis ditutup, sehingga pemerintah meminta agar para pengusaha memberikan hari libur kepada pekerja agar meminimalkan aktivitas perjalanan.

Dilansir Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Channelnewsasia, masyarakat diwajibkan untuk memakai masker di tempat umum serta di tempat kerja.

Baca Juga: Mulai Membaik, Rodrigo Duterte Izinkan Tenaga Medis Filipina Bekerja Ke Luar Negeri

Costa mengatakan akana pemeriksaan guna memastikan bahwa mereka dapat bekerja dari jarak jauh.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler