Demi Lancarnya Proyek Satelit Multifungsi SATRIA-1, Kominfo Siapkan 3 Langkah Antisipasi

- 25 November 2020, 06:30 WIB
Menteri Kominfo Johnny G. Plate.*
Menteri Kominfo Johnny G. Plate.* /Kominfo.go.id.

PR MAJALENGKA- Pengadaan dan penempatan Satelit SATRIA-1 masih berjalan dengan normal, meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate.

Menkominfo Johnny G. Plate menegaskan slot orbit 146BT telah disetujui oleh International Telecommunication Union (ITU) Radio Regulation Board (RRB) untuk digunakan oleh Indonesia.

Baca Juga: Laris di Pasaran, Sony Kesulitan Kelola Pasokan PS5

Menurut Menkominfo, pandemi Covid-19 dapat memengaruhi pengadaan dan produksi Satelit SATRIA-1, sehingga mengalami pengunduran jadwal penempatan pada orbit.

Atas pengunduran jadwal itu, Menkominfo Johnny menyatakan Pemerintah Indonesia mengusulkan dan meminta perpanjangan waktu penempatan satelit di orbit.

Pengunduran jadwal penempatan satelit dalam orbit menurut Menkominfo merupakan hal yang biasa terjadi dalam industri satelit, karena adanya keadaan kahar atau force majeur.

Baca Juga: Tiongkok Luncurkan Misi ke Bulan untuk Mengambil Sampel Batuan di Permukaan Bulan

“Karena keadaan kahar akibat dampak Covid-19, maka ITU Board meminta informasi tambahan kepada Indonesia dan PSN,” terang Menkominfo yang dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Kominfo.go.id.

“Agar pertimbangannya nanti dapat diputuskan pada rapat ITU berikutnya pada bulan Maret tahun 2021,” sambungnya.

Menkominfo menyatakan adanya potensi pengunduran jadwal.

Baca Juga: 20 Januari 2021 Nanti, Twitter dan Facebook Akan Serahkan Akun Presiden Amerika Serikat ke Joe Biden

Oleh karena itu, Indonesia tengah menyiapkan tiga langkah antisipasi.

Langkah alternatif pertama menurut Menkominfo, Indonesia telah memiliki back up filing satelit yang sudah didaftarkan di ITU sebagai cadangan.

Menurut Menkominfo Johhny, proses pendaftaran dan penyelesaian koordinasi sudah dijalankan sejak lama.

Baca Juga: Dibantu Aplikasi, Pria Buta Ini Selesaikan Lari 5 Kilometer: Sungguh Emosional

Langkah alternatif kedua yang disiapkan Kominfo menurutnya, operator Satelit Indonesia bisa menyewa dan menempatkan Satelitte Floater dalam jangka waktu tertentu di slot orbit PSN 146-E.

Hal itu dilakukan untuk memenuhi kewajiban regulasi ITU.

“Ketiga menempatkan satelitte floater yang biasa juga digunakan di industri ini,” katanya.

Baca Juga: Google Desain Ulang Aplikasi Google Pay, Promo Menarik Menunggu

Dengan tiga langkah itu, Menkominfo menyatakan pengadaan dan penempatan Satelit SATRIA-1 dapat berlangsung baik.

Satelit SATRIA-1 sangat strategis untuk Indonesia.

Menkominfo Johnny berpendapat, Satelit Satria Satu dengan kapasitas 150 GB per second merupakan salah satu satelit terbesar di Asia yang digunakan melakukan percepatan digitalisasi di Indonesia.

Baca Juga: Mulai Januari 2021, Apple Akan Kurangi Bagi Komisi ke App Store

“Satelit ini untuk kepentingan Indonesia, satelit ini akan digunakan untuk pelayanan wi-fi di 150.000 titik layanan publik di seluruh Indonesia,” tutur Johnny.

Di antaranya 93.900 titik layanan pendidikan untuk kepentingan pendidikan di Indonesia.

Dan sisanya untuk kepentingan pelayanan, pemerintahan sampai di tingkat desa dan mendukung kegiatan Kamtibmas di seluruh Indonesia. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: kominfo.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x