Guna Dorong Akselerasi Jaringan 5G, Kominfo Siapkan Kebijakan dan Tindakan Afirmatif

11 Desember 2020, 22:09 WIB
Sinyal 5G akan segera hadir di Indonesia. /mohamed_hassan/PIXABAY/mohamed_hassan

PR MAJALENGKA - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyatakan bahwa saat ini Pemerintah menyiapkan kebutuhan penerapan jaringan 5G.

Dimana jaringan tersebut bakal menjadi andalan transformasi digital di Indonesia.

Hal itu dilatarbelakangi oleh pandemi Covid-19 yang merubah dunia dengan cepat, termasuk mendorong akselerasi proses transformasi digital di Indonesia.

Baca Juga: Pilkada di Tengah Pandemi, Wali Kota Depok Berterima Kasih Atas Partisipasi Masyarakat

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari kominfo.go.id, berdasarkan data Bank Indonesia,bahwa sampai Agustus 2020 terdapat 140 juta total transaksi e-commerce di Indonesia.

“Yang juga tetap kuat meskipun terjadi pandemi, dengan pertumbuhan dua digit pada 10,83 persen pada kuartal kedua dan 10,61 persen pada kuartal ketiga tahun 2020 tahun ke tahun, seperti yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS),” ungkap Johnny Kamis 10 Desember 2020.

Menteri Johnny mengatakan, bahwa hadirnya jaringan 5G akan menjadi game changer atau pengubah permainan dengan pengaruh yang luas pada konektivitas di Indonesia.

Baca Juga: PBB Sebut Peluru di Tank Anti Rudal Libya Terlihat Seperti Produksi Iran

“Kami percaya bahwa kami harus bekerja keras untuk melaksanakan tugas besar kami dalam mengadopsi teknologi baru, untuk meningkatkan produktivitas kami melalui jaringan 5G dalam waktu dekat,” tegasnya.

Menurut Johnny, digitalisasi dan konektivitas telah berpengaruh besar dalam meningkatkan kesetaraan peluang, akses dan inklusi, serta kedatangan 5G akan mempercepatnya.

“Pemerintah Indonesia telah menginisiasi beberapa kebijakan dan tindakan afirmatif untuk mendorong percepatan pengenalan 5G di Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga: The Last of Us Part II Borong Penghargaan di Game Awards 2020, Cek Daftar Lengkap Pemenang

Menteri Johnny menambahkan, bahwa sampai detik ini Pemerintah Indonesia telah membangun lebih dari 348.000 kilometer kabel serat optik darat dan bawah laut.

Termasuk 12.000 kilometer lebih Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring BAKTI Kominfo.

“Indonesia juga telah membangun lebih dari 500.000 base transceiver station (BTS) dan memanfaatkan 9 satelit untuk memenuhi kebutuhan domestik akan konektivitas yang memadai," ucapnya.

Baca Juga: Tumbuh dan Bangkitkan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19, Bupati Majalengka Buka Capacity Building

Tak hanya itu, pemerintah merencanakan satelit High-Throughput 150 Gbps Satria-1.

"Selain itu, kami juga berencana meluncurkan High-Throughput Satellite 150 Gbps satria-1 yang dijadwalkan pada kuartal ketiga tahun 2023,” jelasnya.

Menteri Johnny menuturkan, upaya pembangunan itu merupakan elemen penyiapan pengembangan jaringan 5G di Indonesia.

Baca Juga: Bawaslu Gelar Penghitungan Suara dan Pemungutan Suara Ulang di Beberapa TPS

“Infrastruktur digital terus kami perbaiki, termasuk di semua desa yang belum terjangkau koneksi 4G," ungkap Johnny.

Tetapi, yang menjadi tugas utama pihaknya ialah menjamin jaringan 4G dapat diakses dan terjangkau oleh semua orang di Indonesia.

"Namun, tugas utama untuk memastikan 4G yang memadai, dapat diakses, dan terjangkau sebagai dasar untuk mengembangkan jaringan 5G tetap relevan,” ungkapnya.

Baca Juga: Adipati Dolken Resmi Lamar Canti Tachril, Minggu Depan Langsung Gas Nikahi sang Kekasih

Terakhir, Menteri Johnny menegaskan saat ini Pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk mempercepat inisiatif alokasi spektrum 5G.

Upaya itu dianggap vital dalam memenuhi kebutuhan spektrum frekuensi 2.047 MHz.

Semuanya bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa menikmati jaringan seluler broadband baik 4G maupun 5G pada tahun 2024 mendatang.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler