Sekolah Tatap Muka akan Direalisasikan Juli 2021, Nadiem: Hasil Riset Usia 3-30 Tahun Memiliki Resiko Rendah

- 18 Maret 2021, 16:38 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. /Instagram.com/@nadiemmakarim

PR MAJALENGKA - Sudah sangat lama sekolah dilaksanakan secara online semenjak Pandemi Covid-19.

Akhirnya pada Januari 2021 sudah diputuskan bahwa sekolah akan dilaksanakan tatap muka, berharap direalisasikan Juli 2021.

Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar menjelaskan hasil riset dalam Rapat Kerja Komisi X DPR.

Baca Juga: Pelatih Persib Robert Alberts Akan Mempercayakan Pemain Barunya untuk Duet di Lini Depan

Hasil riset tersebut menunjukan bahwa peserta didik termasuk kelompok usia 3-30 tahun memiliki resiko terinfeksi COVID-19 lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

"Hasil riset menunjukan risiko terinfeksi Covid-19, orang muda apalagi anak muda sangat kecil," Ujar Nadim dalam Rapat Kerja Komisi x DPR dikutip PikiranRakyat-Majalengka dari Antara, Kamis 18 Maret 2021.

"Pendidikan dan tenaga kependidikan memiliki kerentanan tertinggi terhadap COVID-19," ujar Nadiem dikutip PikiranRakyat-Majalengka dari Antara.

Baca Juga: Surat Terbuka Irene Grandmaster Catur Ditanggapi Deddy Cobuzier, Langsung Klarifikasi dari Gothamchess

Selain itu hasil riset global menemumakan bahwa anak yang terinfeksi COVID-19 lebih banyak tertular dari orang dewasa bukan di sekolah.

Pendidik dan peserta didik berada usia 3-30 dan ada pendidik yang berada pada kelompok usia 31-59. Resiko yang lebih tinggi terhadap Covid-19 yaitu usia 60 keatas.

Pendidik dan Peserta didik wajidb divaksinasi karena butuh perlindungan. Namun masih harus menjaga protokol kesehatan jika dilakukannya tatap muka.

Baca Juga: Media Asing Soroti Siswi Dibully di Sekolah, Wiwin: Teman-teman Kadang Memanggil Saya Kafir

Kewenangan sekolah tatap buka ada pada Pemda dan orang tua, karena jika orang tua tidak mennyetujui tatap muka tidak akan diselanggarakan.

Kegiatan sekolah tatap muka harus dilakukan simulasi terlebih dahulu karena harus dipersiapkan matang dari protokol kesehatan dan pembiasaan sekolah tatap muka.

"Sebab, sepanjang masa pandemi Covid-19, para siswa dan siswi sudah kehilangan tahapan proses pembelajaran.Pembelajaran jarak jauh yang selama ini dinilai tidak efektif," kata Politisi PKB dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Polri Pastikan Virtual Police Tidak Akan Sadap Akun WhatsApp Masyarakat

Namun setelah vaksinasi dan memulai sekolah tatapmuka akan diberikan opsi layan pembeajaran tatap muka terbatas, jadi orang tua bisa memilih untuk tatap muka atau jarak jauh.

"Jadi bukan pada saat pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas, melainkan transmisi pada anak ebih banyak terjadi pada aktivitas sosial di luar ruang kelas," ujar Nadiem dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Antara.

Penjelasan Nadiem dalam rapat menyinggung dari empat Negara di kawasan Asia Tmur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka adalah Indonsia, 23 Negara lainnya sudah melakukan pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran tatap muka di Indonesia akan segera di realisasikan Juli 2021 dengan diadakan simulasi terlebih dahulu dan harus diakselerasi dengan menjalankan protokol kesehatan.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x