Mengenal Sejarah Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia

13 Agustus 2023, 18:10 WIB
Teks susunan acara upacara hari pramuka ke 62 tahun 2023 lengkap bacaan doa upacara peringatan hari pramuka. /pinterest

BERITA MAJALENGKA – Munculnya kepanduan berawal dari seorang tentara Kerajaan Inggris yang bernama Lord Robert Baden Powell yang membentuk sebuah perkumpulan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda dan pemudi Inggris yang bernama Boy Scout dan Girls Scout.

Pada tahun 1908 Lord Baden Powell membuat sebuah buku Scouting for Boys yang terdiri dari 6 jilid. Pada tahun 1907, Lord Baden Powell mengadakan perjalanan berkemah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya kepanduan.

Boy Scout dalam bahasa Belanda disebut dengan Padvinderij dan mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1912 dengan nama NPO (Nationale Padvinders Organisatie) yang kemudian nama tersebut berubah menjadi NIPV (Nederlandsche Indishche Padvinders Vereniging) pada tahun 1914.

Pada mulanya, NIPV mencari anggota dari anak-anak keturunan Eropa, kemudian menjaring anggota dari golongan pribumi.

Baca Juga: Ini yang Ibu Butuhkan Saat Memberikan ASI untuk Sibuah Hati Selain Asupan yang Sehat

NIPV menetapkan syarat untuk anak-anak yang ingin menjadi anggota NIPV yaitu calon anggota NIPV harus memenuhi syarat etische Koers yang berlaku dalam sistem politik pemerintahan kolonial Belanda.

Mangkunegara VII memahami bahwa dengan direngkuhnya anak-anak pribumi khususnya yang berada di wilayah Mangkunegara akan mengakibatkan mereka lupa dengan kebudayaan lokal mereka karena harus dituntut loyal kepada Ratu Belanda.

Pemuda dan anak-anak kemudian diorganisir ke dalam sebuah organisasi bernama JPO (Javaansche Padvinders Organisatie) pada tahun 1916. Organisasi ini merupakan tempat latihan bagi calon pemimpin dan tempat pembinaan bagi pegawai dan tentara Mangkunegara.

JPO memiliki sumpah yaitu setia kepada Pangeran dan Cinta Tanah Air, berbeda dengan kepanduan Eropa yang mengajarkan anggotanya untuk menanamkan rasa luhur ke arah perdamaian dunia.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Pembuka Liga Inggris : Manchester City Terlalu Kuat untuk Tim Promosi EPL

Tahun 1918, Ahmad Dahlan membentuk kepanduan dengan nama Padvinders Muhammadiyah. Setelah 2 tahun berjalan, nama tersebut berganti dengan nama Hizbul Wathon. Kegiatan itu mendapat respons baik dari masyarakat.

Sistem kepanduan yang dimiliki oleh Hizbul Wathon tidak jauh berbeda dengan kepanduan lainnya, hanya saja pendidikan yang diajarkan dalam kepanduan HW menerapkan sistem pendidikan Islami meskipun sebagian besarnya sama dengan kepanduan lain.

Kepanduan HW dikhususkan bagi anak laki-laki, dengan anggapan ulama bahwa kegiatan kepanduan tidak cocok untuk perempuan.

Tahun 1921, Boedi Oetomo yang merupakan Organisasi kebangsaan pertama Indonesia yang didirikan oleh Dr. Soetomo, Dr. Cipto Mangunkusumo dan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, mendirikan organisasi kepanduan bernama Nationale Padvinderij.

Baca Juga: Ridwan Kamil Hadir dalam Festival Merah Putih, Bentangkan Bendera Sepanjang 100 Meter

Dengan terbentuknya organisasi ini, maka ditunjuklah Daslan Adi Warsito sebagai pemimpinnya. Kemudian Jong Java cabang Mataram yang berada di Yogyakarta mendirikan Jong Java Padvinderij (JIP) dengan Ir. Soepardi sebagai pemimpinnya.

Organisasi JIP ini yang menggunakan bendera pasukan dengan simbol gula kelapa untuk pertama kali, dan menggunakan hasduk dengan warna merah putih sebagai atribut mereka untuk pertama kali pula.

Pada masa pemerintahan Jepang, tidak ada kegiatan kepanduan karena pemerintah Jepang melarang setiap kegiatan kepanduan namun jiwa kepanduan tetap melekat pada setiap anggota pandu.

Para pemuda Indonesia dikirim untuk bergabung dengan Seinendan, Keibodan, Heiho dan PETA. Kegiatan kepanduan kembali berjalan setelah Indonesia merdeka yang ditandai dengan dibentuknya Pandu Rakyat Indonesia (PRI)***

Baca Juga: Ridwan Kamil Tandatangani Deklarasi Pemilu Damai 2024 Bersama 18 Partai Politik

Editor: Rian S. Putra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler