PR MAJALENGKA – Bisa dikatakan bermain bersama Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo merupakan impian bagi sebagian pesepakbola di dunia, namun ternyata ada yang justru merana akibat kehadirannya dalam tim.
Seringkali kepindahan seorang pemain Barcelona atau Real Madrid merupakan puncak karir tertinggi bagi seorang pesepakbola.
Namun tidak semua mimpi itu bisa berhasil, ada berbagao alasan mengapa pemain bisa berhasil di klubnya.
Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Sports Keeda, bisa dikatakan, Lionel Messi merupakan pemain terhebat sepanjang masa. Dia adalah sosok kunci Barcelona di abad ke 21 ini. Karena itulah Messi akan dapat perlakuan yang sangat baik dari klub mengingat ia adalah ikon klub.
Faktanya tidak sedikit pemain yang kariernya menurun akibat kehadiran La Pulga.
Berikut lima permain yang karirnya mandek akibat legenda Argentina:
Baca Juga: Simak Baik-baik! Ini Prosedur dan Cara Mambayar Denda jika Terkena Tilang Elektronik
1. Pedro Rodriguez
Ketika La Masia masih rutin menelurkan pemain muda kelas dunia, Barcelona begitu dipenuhi pemain berkualitas, hal ini menyebabkan alumni hanya memiliki dua opsi antara meninggalkan klub atau menunggu kesempatan masuk di tim utama.
Salah satu korbannya adalah Pedro Rodriguez. Pedro masuk ke tim utama di tahun 2008, di mana Blaugrana lagi membangun reputasinya di Eropa.
Pedro sebenarnya punya kualitas dan juga bisa disebut sebagai pemain serba bisa. Namun ia hanya bertahan tujuh musim di Camp Nou.
Pedro berposisi sebagai winger kanan dan kadang bisa jadi striker. Namun kesempatannya untuk selalu masuk line up terkendala karen Messi juga sangat lihai dalam dua posisi tersebut.
Namun Pedro tetap membuktikan ia mampu sukses di luar Spanyol setelah mampu merain gelar Liga Primer Inggris bersama Chelsea.
Baca Juga: 5 Manfaat Kunyit bagi Kesehatan, Cegah Depresi Hingga Turunkan Kadar Kolestrol
2. Alexis Sanchez
Alexis Sanchez mendarat di Camp Nou sebagai pemain muda penuh talaenta. Namun bayang-bayang Messi membuat sinar Sanchez meredup.
Sanchez punya tipikal permainan yang lebih bebas dan selalu ingin menusuk ke pertahanan lawan, namun Barcelona era Pep Guardiola memaksanya untuk lebih sering melakukan operan bola ala tiki taka.
Baca Juga: Kelak Tak Lagi Pakai Kartu, Cukup Verifikasi Wajah untuk Transaksi di Mesin ATM!
Sanchez juga pernah jadi pemain tersubur kedua di tim, namun ia tetap tak dihargai, apalagi muncul desas-desus ia berseteru dengan Lionel Messi.
Pada akhirnya Sanchez meninggalkan klub untuk berlabuh ke tim liga primer, Arsenal.
3. Samuel Eto’o
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Maret 2021: Mama Rosa Terpukul, Aldebaran Terus Salahkan Diri Sendiri
Samuel Eto’o merupakan salah satu pesepakbola yang sulit ditangani. Tengok saja berbagai perselisihan dengan beberapa pelatih dan pemain seperti Frank Rijkaard, Ronaldinho, dan Jose Mourinho.
Namun perselisihan dengan Guardiola lah yang paling menohok bagi Eto’o. Eto’o sebenarnya cukup produktif namun pertikaian dengan Guardiola membuatnya lebih sering absen.
Messi yang menginginkan peran vital di tim, membuktikan kapasitasnya sehingga Eto’o pun harus angkat kaki dari Camp Nou.
Baca Juga: Resmi Bercerai dari Ayus Sabyan, Hak Asuh Anak Jatuh pada Ririe Fairus
4. David Villa
David Villa bisa dikatakan sebagai striker terbaik milik Spanyol, bersama dengan Fernando Torres, La Furia Roja tak terhentikan.
Sayang, Villa tak mampu menduplikasi penampilannya di Barcelona salah satunya karena adanya Messi.
Baca Juga: Rilis Single Religi Bismillah Cinta Bareng Band Ungu, Lesty Kejora: Seneng Banget!
Permasalahan Messi dan Villa cukup klasik seperti para pendahulunya, akibat peran vital yang diinginkan Messi membuat Villa harus bermain sedikit melebar.
Baiknya Villa adalah ia tak pernah menyinggung soal rekan setimnya. Dia pada akhirnya pindah ke Atletico Madrid dan meraih gelar La Liga di musim pertamannya.
5. Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic datang ke Barcelona di tahun 2009 sebagai seorang juara di tiap liga domestik yang ia mainkan.
Ibrahimovic sebenarnya tampil baik namun penampilannya yang tiba-tiba memburuk membuatnya harus dipinjam ke AC Milan di waktu itu.
Ibrahimovic sebenarny sudah klop saat bermain sebagai penyerang tengah, namun semua berubah ketika Messi akan dimainkan sebagai striker utama.
Baca Juga: 6 Zodiak yang Punya Hobi Belanja Gila-gilaan, Apakah Kamu Termasuk?
Pep pun menggeser Ibra untuk bermain melebar sehingga hal ini juga yang membuatnya berselisih dengan sang pelatih.
Bahkan di autobiografinya Ibra pernah menulis terkait perjalanannya di Barcelona:
“Itu merupakan mimpi masa kecil dan saya seperti telah berjalan di atas udara. Semua berjalan dengan baik sampai Messi mulai berbicara. Dia ingin bermain di tengah bukan di posisi sayap. Sistem pun berubah dari yang tadinya 4-3-3 jadi 4-5-1. Saya pun merasa dikorbankan dan tak lagi punya kebebasan di lapangan yang sebenarnya saya butuhkan untuk sukses” ucap Ibra.***