“Sehingga APEC harus membalikkan keadaan ini. Karena itu Presiden menyampaikan tiga hal,” ucap Menlu Retno
Menlu Retno menjelaskan tiga hal yang disampaikan Presiden Jokowi dalam KTT APEC 2020, yakni:
Baca Juga: Cara Jabar Hadapi Corona, Dewan Ketahanan Nasional: Jadi Model Percepat Penanganan Covid-19 Nasional
1. Mengenai pentingnya kembali merajut 'strategic trust' visi APEC. Pasca 2020 menjadi momentum untuk mempertebal 'strategic trust' guna mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan.
2. Harapan pada tahun 2021 akan terjadi pertumbuhan positif dan upaya harus didorong mulai dari sekarang, misalnya perjalanan bisnis esensial harus didorong termasuk melalui optimalisasi APEC 'business travel card' tentunya dengan protokol kesehatan yang disiplin.
3. Pentingnya reformasi struktural dan multilateralisme harus terus didorong. Rantai pasok konektivitas dan digitalisasi ekonomi juga harus diperkuat.
Baca Juga: Kang Emil Akan Hormati Hasil Mursayawah Pengupah untuk Tetapkan UMK 2021
Presiden menyampaikan bahwa tidak ada pilihan lain bagi APEC untuk bekerja sama sebagaimana yang telah dilakukan di Bogor pada tahun 1994.
"Sebuah terobosan besar telah dilakukan APEC pada 1994, terobosan ini dinilai Presiden masih sangat relevan sampai saat ini antara lain mengenai pentingnya memperkokoh sistem pasar terbuka dan multilateralisme dan tebalnya spirit saling membantu, bekerja sama untuk mencapai tatanan ekonomi yang menguntungkan semua," ungkap Menlu Retno
Menurut Retno, Presiden Jokowi secara jujur mengatakan bahwa fondasi kebersamaan yang telah dibangun pada masa lalu cenderung melemah 2 tahun terakhir dikarenakan KTT APEC 2018 tidak dapat mencapai kesepakatan.