BMKG Beri Himbauan Masyarakat untuk Waspada Terhadap La Nina hingga Perubahan Cuaca Ekstrim

- 17 November 2020, 07:15 WIB
Kepala Pusat Meteorologi dan Pubik BMKG A. Fachri Rajab.
Kepala Pusat Meteorologi dan Pubik BMKG A. Fachri Rajab. /KABAR PRIANGAN/

PR MAJALENGKA - Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Achmad Fachri Radjab menyampaikan bahwa tahun ini curah hujan akan tinggi.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Antaranews.com, pengaruh adanya La Nina membuat curah hujan tahun ini akan jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Ditambah lagi La Nina diprediksi akan mencapai puncak dalam waktu dekat.

Baca Juga: Terjadi Peningkatan Covid-19 Pasca Libur Panjang, Ridwan Kamil: Prokes Dilakukan dengan Baik

Hingga adanya dampak anomali yang akan terjadi akan berlangsung selama empat bulan.

Atau bahkan dalam durasi yang lebih lama.

Berdasarkan data para ahli, sebab terjadinya La Nina adalah ketika adanya perubahan atau kenaikan suhu permukaan laut di bagian timur dan barat Samudra Pasifik yang tidak biasa.

Baca Juga: Hadiri KTT ke-11 ASEAN-PBB, Presiden Jokowi Berharap PBB Mampu Penuhi Akses Obat dan Vaksin

Salah satu negara yang terpengaruh fenomena alam ini adalah Indonesia.

Karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan himbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang signifikan.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Jurnalpresisi.Pikiran-rakyat.com, fenomena La Nina ini biasa terjadi ketika memasuka musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

Baca Juga: Hadiri KTT ke-11 ASEAN-PBB, Presiden Jokowi Berharap PBB Mampu Penuhi Akses Obat dan Vaksin

Dalam keadaan tersebut mengakibatkan, angin permukaan di seluruh Pasifik akan mengalami perbedaan suhu dengan permukaan Samudra Pasifik.

Di Indonesia gerakan udara meningkat dan tekanan permukaan lebih rendah.

Ada banyak gerakan udara di atas perairan yang lebih dingin suhunya pada Pasifik tengah dan timur.

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Milik Moderna Efektif 94,5 Persen Mencegah Covid-19

Dengan kehadiran La Nina, sejumlah daerah di Indonesia mengalami kenaikan curah hujan yang signifikan.

Petugas Prakirawan BMKG, Andini Ganiswari menyampaikan kalau anomali iklim La Nina yang terjadi disebabkan adanya penyimpangan suhu permukaan laut Samudra Pasifik tengah dan timur.

Dimana suhunya lebih rendah daripada kondisi normalnya.

Baca Juga: 6 Manfaat Kesehatan Dari Garam Hitam, Termasuk Solusi Diet dan Turunkan Tekanan Darah

Andini juga menjelaskan bahwa proses peralihan atau pancaroba.

Umumnya dijumpai perubahan cuaca yang cukup ekstrim dan bahkan bisa memicu terjadinya puting beliung khususnya wilayah Bima dan Dompu.

BMKG juga menghimbau kepada warga pesisir untuk senantiasa berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya gelombang besar akibat angin laut yang tidak menentu.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah