Dua Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Merupakan Pasutri yang Baru Menikah 6 Bulan

- 29 Maret 2021, 15:30 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut, pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar merupakan pasutri.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut, pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar merupakan pasutri. /Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky Pradila/

PR MAJALENGKA - Polisi telah mengantongi bukti pelaku teror bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar yang merupakan pasangan suami istri (pasutri).

Kedua pelaku yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan tersebut ialah pasangan suami istri yang baru saja menikah enam bulan lalu dan memutuskan untuk meledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

“Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan,” kata Argo dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Humas Polri.

Saat sedang menjalankan aksi bom bunuh diri, kedua pelaku pasutri tersebut mengendarai sepeda motor matic bernopol DD 5984 MD.

Baca Juga: 5 Makanan Terbaik anti Kembung, Mulai dari Mentimun hingga Pisang

Kedua pelaku tidak sempat masuk kedalam gereja, tetapi hanya sampai di depan gerbang, karena di hadang oleh penjaga keamanan.

Saat penghadangan tersebut berlangsung, seketika bom meledak cukup besar.

Menurut keterangan dari Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, identitas laki-laki diketahui berinisial L, sementara pasangan wanitanya berinisial YSF, bekerja sebagai karyawan swasta.

Baca Juga: Jelang Laga Kontra Persita Tangerang, Robert Alberts: Kami Memiliki 11 Pemain Terbaik

Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan, bahwa polisi telah melakukan penyisiran dan penggeledahan di sejumlah tempat yang dicurigai pernah ditempati oleh pelaku bom Gereja Katedral, termasuk kediaman kedua pelaku.

"Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan, dan kami berharap semua diungkap dengan jelas, ujar Argo menambahkan.

Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, kedua pelaku bom bunuh diri merupakan bagian kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah), yang juga pernah melakukan teror bom di Jolo, Filipina.

Baca Juga: Polri Ungkap Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Kapolri Meminta Masyarakat Tetap Tenang

Dalam peristiwa ledakan bom Gereja Katedral, tidak ada masyarakat yang menjadi korban jiwa, hanya kedua pelaku bom yang tewas akibat ledakan tersebut.

Sampai saat ini, korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Sejumlah 15 korban ledakan bom bunuh diri dirawat di rumah sakit Bhayangkari Makassar, dan 2 korban lainnya dirawat di rumah sakit Siloam.

Baca Juga: Tadarus Ramadan 2021: Simak Quran Surah At-Tagabun, Lengkap dengan Terjemah dan Latin

Total korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral berjumlah 19 korban luka, 15 orang masih dirawat dan 4 korban lainnya dipersilahkan pulang untuk menjalani rawat jalan.

Dukutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Antara, peristiwa bom bunuh diri terjadi pada Minggu, 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.24 WITA bertempat di depan Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar.

Akibat ledakan bom yang berjenis high explosive tersebut, mengakibatkan beberapa jemaat dan salah seorang penjaga keamanan gereja mengalami luka-luka.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Humas Polri ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x