Dirinya beranggapan, walaupun ada perubahan pada antena atau spike virus akibat mutasi, tetapi PCR masih tetap berfungsi baik.
Namun saat ini dirinya belum bisa memastikan apakah mutasi tersebut akan membuat penyakit jadi lebih berat dikarenakan masih minimnya bukti.
Baca Juga: 5 Alasan Terbangun Tengah Malam, Gatal dan Iritasi Kulit Jadi Salah Satu Sebabnya
Selain itu, terkait dampak pada penularan B117 dlaporkan, lebih mudah menular jika dibanding dengan versi yang lama. Berdasarkan data yang didapatkan bisa mecapai 30-50 persen lebih sering.
Sejauh ini, belum ada laporan yang jelas yang menyebutkan mutasi B117 berdampak pada efektifitas vaksin sehingga vaksin yang kini tersedia tetap dapat bermanfaat sesuai nilai efikasinya.
Pada Februari lalu para peneliti dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group di Inggris (NERVTAG) menyebutkan ada hubungan B117 dengan meningkatnya risiko pasien harus dirawat di rumah sakit bahkan kematian.
Baca Juga: Cha Eun Woo Di Kabarkan Akan Bermain di Drama Island Bersama Seo Ye Ji dan Kim Nam Gil
Tetapi mereka tidak menampik adanya potensi kelemahan dalam sistem pengumpulan data.
Di sisi lain, ada kemungkinan gabungan satu mutasi dengan mutasi lainnya. Inggris yang menjadi asal mula B117 melaporkan pasien terkonfirmasi B117 dan B1351 dari Afrika Selatan.
Menaggapi pemberitaan tersebut, Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO SEARO, dan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes di Kementerian Kesehatan itu mengimbau agar masyarakat perlu waspada terhadap kemungkinan mutasi ganda.