Usai Disuntik Vaksin Masih Bisa Terpapar Covid 19? Ini Penjelasan dr Reisa

- 26 Januari 2021, 14:10 WIB
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Reisa Brotoasmoro, jelaskan kenapa setelah vaksin masih bisa tertular Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Reisa Brotoasmoro, jelaskan kenapa setelah vaksin masih bisa tertular Covid-19. /dokumentasi setkab/

PR MAJALENGKA – Beberapa hari ini publik dikejutkan dengan kabar bupati Sleman yang positif Covid-19 usai disuntik vaksin.

Mungkin banyak publik yang bertanya mengapa usai disuntik vaksin masih bisa terpapar virus Covid-19.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari PMJ News, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan seseorang yang baru menerima satu kali suntikan vaksin Covid-19 masih bisa terpapar virus Covid-19.

Baca Juga: Godzilla vs Kong Merilis Trailer Pertamanya yang Sajikan Cuplikan Apik Antara Kedua Monster Legendaris

Reisa menjelaskan satu kali suntikan vaksin Covid-19 belum bisa membentuk kekebalan tubuh manusia.

“Untuk mengingatkan bahwa vaksin apabila satu kali disuntikkan dosisnya tidak bisa membuat kebal 100 persen terhadap Covid-19,” ungkap Reisa, di Jakarta, Selasa 26 Januari 2021.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui situs resmi Covid-19 (covid19.go.id) menjelaskan, seseorang butuh dua kali suntikan vaksin Covid-19 untuk membentuk kekebalan tubuh.

Baca Juga: Menjaga Kedaulatan RI Dua Prajutit TNI Gugur, Setelah Kontak Senjata dengan KKB Papua

Selanjutnya, untuk proses pembentukan kekebalan tubuh yang efektif membutuhkan waktu satu bulan lamanya.

“Lalu butuh waktu satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh,” tulis situs Kemenkes.

Kemenkes kembali menjelaskan yang dimaksud dua kali penyuntikan vaksin Covid-19 yaitu penyuntikan vaksin Covid-19 pertama berfungsi memicu respons kekebalan awal.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Resmikan Tol Trans Sumatra, Disambut Hujan di Palembang

Sedangkan, suntikan vaksin Covid-19 kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Sinarjateng.Pikiran-rakyat.com, cuitan Prof. Zubairi menjelaskan meskipun telah mendapatkan suntikan vaksin, antibodi virus tidak akan secepat itu terbentuk.

“Terbentuknya antibodi itu kan 14 hari setelah suntikan kedua dan baru maksimal beberapa bulan kemudian,” ungkapnya dikutip Sinarjateng.Pikiran-rakyat.com dari Twitter @ProfesirZubairi yang diunggah 22 Januari 2021 lalu.

Zubairi juga mengatakan bahwa suntikan pertama vaksin Covid-19 itu hanya untuk memicu kekebalan awal dan masih memiliki kemungkinan untuk terinfeksi.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: PMJ News Sinar Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah