Drone Bawah Laut Diidentifikasi BPPT Sebagai Seaglider, Ini Penjelasannya

- 5 Januari 2021, 17:50 WIB
Konfrensi pers KASAL.
Konfrensi pers KASAL. /Antaranews.com

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Anggota Komisi VI DPR Sebut Itu Kado Pahit

Wahyu menegaskan, kalau data perubahan temperatur terhadap kedalam di lapisan antara permukaan hingga 200 meter sangat bermanfaat untuk pergerakan kapal selam di bawah thermocline.

Daerah itu dikenal dengan istilah shadow zone dan apabila dimanfaatkan, maka pergerakan kapal selam akan sulit terdeteksi.

Alat seaglider ini memang bisa digunakan lebih efektif ketika menghadapi arus dan diarahkan dengan mengatur sudut kemiringan dari flapnya.

Baca Juga: Nyanyikan Lagu Perfect Milik Ed Sheeran, Arya Saloka Lupa Lirik

Umumnya alat ini tidak punya propulsi dan bekerja sinking-floating-nya hanya berdasarkan daya apung yang dapat diatur dari motor dan repciprocating hydraulic pump.

“Versi terkini ada juga yang menggunakan propulsi agar lebih efisien dalam mengarahkan gerakan glider ini,” kata Wahyu.

Alat tersebut dikembangkan di negara-negara maju sejak awal tahun 2000 dan saat ini sudah banyak yang ikut mengemabangkan peralatan itu termasuk Tiongkok.***

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA Youtube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah