Kasus Covid-19 Naik Secara Signifikan, Menko Luhut: Jangan Ada Kerumunan Lagi dengan Alasan Apapun

- 1 Desember 2020, 22:49 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan setelah menggelar rapim di KKP pada Jumat, 27 November 2020.
Luhut Binsar Pandjaitan setelah menggelar rapim di KKP pada Jumat, 27 November 2020. /kkp.go.id

PR MAJALENGKA – Kasus Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta dan Bali naik secara siginifikan usai libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November lalu.

Dilansir Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Maritim.go.id, kasus Covid-19 di Jakarta pada periode 25-30 November 2020 sebanyak 8.598 kasus dari 5.168 kasus pada periode 28 Oktober hingga 3 November 2020.

Lalu di Bali, kasus Covid-19 pada periode 28 Oktober – 3 November 2020 yang telah terkonfirmasi sebanyak 386 kasus, kemudian pada periode 25-30 November 2020 naik menjadi 823 kasus.

Baca Juga: Anies Baswedan Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ini Tanggapan dan Doa dari Ridwan Kamil

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta untuk tidak mengizinkan masyarakat membuat sebuah acara yang melibatkan banyak orang.

“Kita semua sepakat, jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun untuk beberapa waktu ke depan,” ujar Menko Luhut.

Selain itu, ia juga meminta Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan saling mengecek ketersediaan obat yang ada di daerah

Baca Juga: Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon Sebut Upaya Nomalisasi Hubungan dengan Israel Tidak Dapat Diterima

Ia mewanti-wanti agar tidak ada masyarakat yang meninggal dunia karena adanya kelalaian untuk mengecek ketersediaan obat.

Menko Luhut juga meminta Kementerian Kesehatan untuk memastikan kapasitas ruang ICU dan ruang isolasi di rumah sakit mencukupi bagi perawatan pasien.

Sementara itu, pemerintah daerah wilayah Bali harus menambah fasilitas isolasi terpusat terutama di wilayah Tabanan dan mencontohkan tempat isolasi yang telah beroperasi cukup baik yakni di Wisma Atlet di Jakarta.

Baca Juga: Diduga Jaringan Jamaah Islamiyah, Densus 88 Berhasil Ringkus Terduga Teroris di Sumatra Selatan

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan kenaikan kasus Covid-19 berasal dari klaster keluarga.

“Mayoritas keluarga ini bepergian ke Bandung, Semarang, Lampung, dan beberapa tempat di Jawa Timur,” terang Anies Baswedan.

Tetapi, berbeda dengan di Bali, kasus Covid-19 meningkat karena telah mengadakan Pilkada.

Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Banjir Dukungan dan Doa

“Dari KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) banyak ditemukan kasus positif. Lalu kami tracing lebih luas,” papar Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra.

Selain dari pilkada, Pemprov Bali juga melakukan pengecekan ke seluruh pelaku jasa wisata dan hasilnya beberapa dari mereka positif terpapar Covid-19.

Menko Luhut juga meminta kepada semua pihak yang berwenang untuk menentukan kebijakan libur panjang akhir tahun supaya bisa mencegah penularan Covid-19 lebih luas.

Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia, Hingga 1 Desember 2020 Total Pasien Mencapai 543.975 Orang

Sebenarnya Presiden Joko Widodo telah melakukan rapat untuk mengurangi libur akhir tahun untuk mencegah bertambahnya kasus Covid-19.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Malang Terkini, pemerintah telah memutuskan jika pada 9 Desember 2020 dijadikan hari libur nasional.

Keputusan tersebut telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat, 27 November 2020.

Baca Juga: Dapat Surat Panggilan dari Polisi, Habib Rizieq Shihab Rencananya Akan Dimintai Keterangan Hari Ini

Libur tersebut dilakukan karena di beberapa daerah akan melakukan Pilkada serentak.

Menurut SKB 3 Menteri, pada libur akhir tahun nanti akan ada 11 hari libur yang dimulai pada 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.

Sementara itu, ada pemotongan libur sebanyak 3 hari, yakni tanggal 28 Desember hingga 30 Desember 2020. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Maritim.go.id Malang Terkini (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah