Erick Thohir Ungkap 2 Kelompok Penerima Vaksin Covid-19 dari Pemerintah

- 28 November 2020, 12:09 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. /Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

PR MAJALENGKA – Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 akhir Desember 2020 atau awal tahun 2021.

Saat ini, proses simulasi vaksinasi sudah dilakukam di beberapa daerah di wilayah Indonesia.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Portaljember.Pikiran-Rakyat.com, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19, Erick Thohir yang juga Menteri BUMN mengatakan, dalam perkembangannya, vaksin dari pemerintah tidak semua untuk rakyat.

Baca Juga: Kembangkan Vaksin Merah Putih, Menristek Berharap Bisa Didistribusikan Triwulan 4 pada 2021

Erick Thohir pun meminta masyarakat yang mampu, untuk membayar vaksin Covid-19 sendiri.

Hal ini bertujuan guna membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 sekaligus perekonomian di Negara Indonesia.

"Karena jumlah penduduk Indonesia besar, kelompok masyarakat yang punya kemampuan lebih sudah seyogyanya membantu pemerintah juga dengan bayar vaksin sendiri," ucap Erick.

Baca Juga: UPDATE Total Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Jadi 522.581, Berikut Perkembangan Pasien Virus Corona

Diketahui, pemerintah akan mengeluarkan dua jenis vaksin yakni vaksin bantuan pemerintah dan vaksin program mandiri.

Menurut Erick, vaksin bantuan pemerintah, akan diberikan untuk tenaga kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan sesuai data BPJS Ketenagakerjaan Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Sebagai langkah awal, Erick menyatakan, vaksin diperuntukkan bagi masyarakat dalam rentang usia 18-59 tahun.

Baca Juga: Terkait Penggantian Menteri Kelautan dan Perikanan, Emil Salim Sarankan Bukan dari Partai Politik

"Tapi, ini target awal, bukan berarti menyeluruh. Karena itu, di target awal ini 67 persen yang akan coba jadi target utamanya," kata Erick.

Namun Erick menjelaskan, rentang usia itu tidak mutlak karena produsen vaksin berbed-beda, maka rentang target vaksin ikut berubah.

"Misalnya merek X dan Y. Tentu usia rentannya bisa saja di atas 59 tahun. Atau, Sinovac dengan pengembangan nanti, bisa saja di atas 59 tahun. Tapi, hari ini 18-59 tahun. Dari rentang ini, 67 persen yang divaksin," tutur Erick.

Baca Juga: Polisi Merilis Status Penangkapan Prostitusi Online, ST dan MA Dihargai Rp30 Juta

Sebelumnya pernah diberitakan Majalengka.Pikiran-Rakyat.com, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga menjelaskan dua kelompok vaksin tersebut.

“Untuk tahapan-tahapannya yang akan divaksin itu, Pak Menteri Terawan yang akan menjelaskan secara teknis berapa jumlah yang akan divaksin, berapa yang menjadi tanggung jawab pemerintah yang dibagikan secara gratis, dan berapa yang mandiri,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin.

Menurutnya, ada kelompok vaksin yang menjadi tanggung jawab pemerintah, dan ada juga kelompok vaksin mandiri yang mana masyarakat tersebut mampu dan harus membayar biaya vaksinasi. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Portal Jember Majalengka.Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah