Pemerintah Arab Saudi Membuka Kembali Ibadah Umrah, 253 Jemaah dari Indonesia Berangkat Hari Ini

1 November 2020, 18:04 WIB
Ilustrasi ibadah umrah di Arab Saudi.* /Pexels/Shams Alam Ansari

PR MAJALENGKA - Pemerintah Arab Saudi sempat menutup ibadah umrah karena adanya pandemi covid-19.

Jemaah umrah dari Indonesia termasuk yang tak diperbolehkan berangkat.

Akhirnya, mulai hari ini, Minggu 1 November 2020 pemerintah Arab Saudi membuka kembali penerbangan dari Indonesia.

Baca Juga: Buntut Panjang Boikot Produk Prancis, Pabrik Renault yang Pekerjakan Enam Ribu Orang Diminta Tutup

253 jemaah umrah asal Indonesia berangkat dari Bandara Soekarno Hatta.

Ratusan jemaah asal Indonesia yang menuju ke tanah suci dengan pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing 777-300 milik maskapai Saudi Arabia Airlines.

Menteri Perhubungam Budi Karya Sumadi menyambut baik hal ini sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel Umrah Dibuka Kembali, 253 Jemaah Indonesia Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

Menhub mendoakan para Jemaah dapat menjalankan ibadah umrah dengan mabrur dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

 “Kami turut senang dengan dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia. Kami meminta para jemaah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan pesawat maupun saat beribadah. Semoga ibadahnya mabrur dan tetap sehat,” kata Budi Karya dalam sambutan pelepasan jemaah. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqaf turut melepas keberangkatan para jemaah.

Penerbangan umrah ini direalisasikan setelah pemerintah Arab Saudi membuka penerbitan visa umrah bagi WNI. 

Baca Juga: UPDATE Pasien Covid-19 di Indonesia Sore Ini Minggu 1 November 2020, Bertambah 2.696 Kasus Baru

Sebelumnya, penerbangan umrah dari Indonesia ditutup sejak Februari 2020 akibat pandemi Covid-19. Penerbangan umrah perdana sejak ditutup sekitar 8 bulan lalu itu, dioperasikan oleh maskapai Saudi nomor penerbangan SV 817 rute Jakarta-Jeddah dengan jadwal keberangkatan pukul 10.45 WIB dan landing 16.30 waktu setempat

Pemerintah Arab Saudi saat ini telah memberlakukan pemberian alokasi visa umrah saat dalam sistem e-umrah. 

Berdasarkan informasi dari Atase Perhubungan Indonesia di Jeddah, untuk sementara yang diizinkan membawa umrah adalah maskapai asal Arab Saudi yaitu Saudi Airlines, yang berlaku untuk semua negara asal Jemaah yang disinggahi maskapai tersebut seperti di Timur Tengah, Eropa, Amerka Serikat, Asia, dan Afrika. 

Baca Juga: Akhirnya Unggah Foto Kedekatan dengan Ririn Ekawati, Ibnu Jamil: Baru Dapat Foto Bareng Aja SenangLangkah ini sebagai uji coba Pemerintah Saudi untuk mempermudah kontrol pemberlakuan protokol kesehatan. Uji coba dilakukan selama November-Desember.

Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan juga dengan Otoritas Penerbangan Arab Saudi, agar maskapai penerbangan nasional dapat juga mengangkut penerbangan umrah, dan dapat disertakan ke dalam sistem e-umrah. 

PCR Test

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, calon jemaah umrah dipastikan ikut menjalani protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta sebelum berangkat ke Tanah Suci. "Protokol kesehatan itu salah satunya pemeriksaan hasil PCR Test yang berlaku tidak lebih dari 72 jam sebelum waktu pemberangkatan,” jelasnya.

Baca Juga: 3 Cara Klaim Token Subsidi Listrik Gratis PLN Bulan November 2020, Bisa Lewat WhatsApp

Awaluddin menyebutkan, Arab Saudi juga menetapkan sejumlah syarat lainnya semisal jemaah umrah luar negaranya harus berusia 18-50 tahun. Lebih lanjut, ia mengatakan Bandara Soekarno-Hatta akan memastikan kelancaran proses keberangkatan jemaah umrah sesuai dengan protokol yang berlaku untuk menjaga kepercayaan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

“WNI kini sudah dapat kembali beribadah umrah, di mana penerbangan perdana dilakukan dari Bandara Soekarno-Hatta. Penting bagi Bandara Soekarno-Hatta untuk menjaga kepercayaan ini dengan menerapkan protokol yang ada termasuk terkait dengan aspek kesehatan,” jelas Muhammad Awaluddin.

PT Angkasa Pura II menerapkan protokol kesehatan dengan konsep Biosafety dan Biosecurity Management sebagai upaya menciptakan bandara yang aman, sehat dan higienis.

Adapun Bandara Soekarno-Hatta, sebagai pintu utama Indonesia, juga telah menjalin konektivitas khusus di tengah pandemi ini dengan bandara di Uni Emirat Arab, Korea Selatan, China dan Singapura sejalan dengan inisiatif Travel Corridor Arrangement (TCA) yang diInisiasikan oleh pemerintah Indonesia dengan negara-negara tersebut.*** (Satrio Widianto/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler