BBM Naik! Mahasiswa Tolak Kebijakan Tersebut, Ancam Lakukkan Demo Besar Besaran

29 Agustus 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi BBM / BBM Naik! Mahasiswa Tolak Kebijakan Tersebut, Ancam Lakukkan Demo Besar Besaran /Gaekon.com

BERITA MAJALENGKA – Beberapa waktu ini ramai isu kenaikan harga BBM sudah menyebar jauh kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Namun, keputusan untuk resminya harga naik masih saja diperdebatkan dan banyak pihak yang kurang bisa menerima.

Salah satunya anggota mahasiswa yang juga merasakan dampak dari rencana kenaikan BBM tersebut.

Bagaimanakah respon dari mahasiswa tersebut?
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi salah satu kumpulan mahasiswa yang menolak adanya kenaikan BBM. Mereka menyatakan menolak terhadap rencana kenaikan harga BBM tersebut.

Dilansir Berita Majalengka dari Jakartautara.Pikiran-Rakyat.com, rencananya, mereka akan menggelar aksi demonstrasi secara serentak di berbagai wilayah, Senin 29 Agustus 2022 hari ini. 

Baca Juga: Heboh! Surat Pengunduran Diri Ferdy Sambo Ditolak Begini Penjelasan Pihak Kepolisian

“Keputusan Instruksi tersebut diputuskan melalui rapat harian Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) pada Jum’at 27 Agustus 2022 tentang Kenaikan Harga bahan bakar minyak (BBM),” tulis imbauan HMI, Minggu 28 Agustus 2022.

HMI menilai menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

Kalangan ini dinilai masih rentan dan belum sepenuhnya pulih dari dampak Pandemi Covid-19.

Diketahui bahwa rencana menaikkan BBM tak lepas dari harga minyak mentah dunia hingga di atas US$100 per barel. 

Hal itu berimplikasi pada membengkaknya beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang harus ditanggung negara dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang pada tahun 2022 berjumlah Rp502 triliun.

Baca Juga: Profil Aliando Syarif, Aktor yang Alami Gangguan OCD

Angka subsidi yang besar tersebut bahkan bisa mencapai Rp698 triliun jika kuota BBM subsidi yang ditetapkan sebanyak 23,05 juta liter untuk Pertalite dan 15,1 juta liter untuk Solar akhirnya jebol. 

Pemerintah Indonesia masih memberlakukan subsidi kepada tiga jenis BBM, yaitu jenis Pertalite dan Solar Subsidi serta Pertamax.

“Kenaikan BBM bersubsidi memiliki multiplier effect seperti inflasi yang tinggi, turunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya angka kemiskinan,” tulis HMI.

Selain meminta dibatalakannya kenaikan BBM, HMI pun mendesak pencabutan tarif dasar listrik.

Ditengah kompleksitas persoalan BBM bersubsidi dan kenaikan tarif listrik tersebut, persoalan lain yang dihadapi Indonesia adalah adanya mafia dalam sektor minyak dan gas (migas) dan tambang. 

Baca Juga: Balasan Bagi Orang yang Senang Membicarakan Aib Orang Lain Kata Buy

"Keberadaan mafia tersebut memperpanjang persoalan energi di Indonesia sehingga sulit untuk mewujudkan swasembada energi di Indonesia,” tulis keterangan HMI.

Pemerintah berencana menaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi pada dalam waktu dekat ini. 

Isu yang beredar kenaikan harga BBM Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650 per liter.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar CN48 masing-masing telah mencapai di angka Rp17.200 per liter dan Rp17.600 per liter. 

Sementara itu, Arifin menambahkan, harga keekonomian dari Pertamax Ron 92 seharusnya berada di posisi Rp19.900 per liter.

Baca Juga: Inilah Kepribadian Seseorang Berdasarkan Bentuk Bibir

“Harga keekonomian Pertalite Rp17.200 per liter, kalau Solar CN48 Rp17.600 per liter, Pertamax Ron 92 sebesar Rp19.900 per liter,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 26 Agustus 2022.

Demikin informasi mengenai kenaikan harga BBM yang di demo oleh mahasiswa HMI.***

Editor: Abdul Faqih

Sumber: Jakarta Utara Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler