Seorang Ibu Menjadi Salah Satu Korban yang Ditemukan Meninggal Dunia Akibat Banjir di Flores Timur NTT

5 April 2021, 18:52 WIB
Korban banjir di NTT lambat laun ditemukan, salah satunya seorang ibu yang ditemukan meninggal dunia. /BNPB Indonesia

PR MAJALENGKA - Banjir bandang yang melanda Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Flores Timur pada Minggu, 4 April 2021 masih menyisakan duka yang mendalam.

Diketahui, tiga orang korban banjir bandang ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Antara, Camat Adonara Timur Darmianus Wuran menjelaskan korban meninggal ketiga yang ditemukan adalah seorang ibu.

Baca Juga: I Love You 3000 hingga Gelay, 5 Lagu Ini Terinspirasi dari Kata yang Sedang Viral

Wuran mengungkapkan, semua pihak membantu proses pencarian korban lainnya di lapangan.

Darmianus Wuran mengatakan, enam korban telah teridentifikasi, baik di Waiwurang dan Waiburak yang tiga korban diantaranya ditemukan meninggal dunia.

Sementara, tiga korban lainnya masih dalam proses pencarian.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Simak Bacaan Surah Az Zalzalah Lengkap dengan Terjemahan dan Latinnya

Waiwerang merupakan salah satu wilayah dari dua peristiwa banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur.

Banjir bandang dan longsor juga terjadi salah satu titik, tepatnya di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng.

Banjir bandang yang terjadi di Waiwerang dan sekitarnya merupakan lokasi paling parah yang terdampak.

Baca Juga: The Falcon and the Winter Soldier: John Walker Tak Memiliki Masa Depan di MCU

Tidak hanya air, tetapi lumpur, batu, dan kayu besar ikut terbawa aliran banjir yang menghantam sebagian besar rumah warga.

Akibat banjir bandang yang memiliki volume air berkapasitas besar, rumah dan kendaraan warga ikut tersapu terbawa banjir.

Besarnya volume banjir yang menerjang mengakibatkan jembatan penghubung kedua wilayah terputus.

Baca Juga: Kemenhub akan Menerbitkan Permenhub Larang Mudik, Kakorlantas Siapkan Ratusan Titik Penyekatan

"Banjir bandang pertama menghantam wilayah Waiwerang dan muntahannya itu lebih parah ke wilayah tetangga di Waiburak," ucap Darmianus.

Darmianus menambahkan, proses pencarian korban hilang tetap berlangsung di lapangan meskipun jaringan telekomunikasi mengalami gangguan.

Selain itu, akibat terjangan banjir yang besar, pasokan listrik di kedua wilayah sudah padam total.

Baca Juga: Tiba di NTT, Doni Monardo Tunggu Kepastian Cuaca untuk Lanjutkan Perjalanan ke Lokasi Bencana

Ia mengharapkan bantuan alat berat untuk mempermudah proses evakuasi korban banjir bandang yang masih belum ditemukan.

Pihaknya juga masih menunggu kedatangan tim penanggulangan bencana dari kabupaten yang sedang dalam perjalanan dari Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur.

Masih dari Antara, data terbaru korban banjir bandang Flores Timur yang dilaporkan meninggal dunia bertambah menjadi 62 korban jiwa.

Baca Juga: Libatkan Hotel hingga Supermarket, Pemkot Cirebon Beri Dukungan Pemulihan Ekonomi UMKM

Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli menjelaskan, sebanyak 56 korban jiwa banjir bandang merupakan warga Desa Nelelamadike.

BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memberikan informasi dari data yang telah dihimpun, sebanyak 44 orang menjadi korban, sementara 24 masih belum ditemukan.

Info data terbaru baru diterima hari ini, tercatat sebanyak 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi, sebagaian lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamdike.

Kerugian materil yang disebabkan banjir bandang Flores Timur tercatat sebanyak 17 unit rumah hanyut terbawa banjir, 60 unit rumah masih terendam lumpur, dan sebanyak lima jembatan terputus.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: ANTARA Antara Kupang

Tags

Terkini

Terpopuler