PR MAJALENGKA - Enam Menteri baru telah resmi diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa 22 Desember 2020.
Kementerian yang diganti salah satunya adalah Kementerian Agama, yang semula diduduki oleh Fachrul Razi.
Kini, posisinya digantikan oleh Yaqut Cholil Qoumas atau akrab dipanggil Gus Yaqut.
Baca Juga: Angkat Bicara Soal Rencana Pernikahan Vicky-Kalina, Deddy Corbuzier: Itu Nafsu atau Kepentingan!
Sebelumnya, Gus Yaqut dikenal sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Panglima Tertinggi Banser NU, merupakan organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU).
Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari media sosial Facebook GP Ansor, Gus Yaqut lahir di Rembang 4 Januari 1975.
Merupakan putra dari tokoh NU, KH Cholil Bisri dan keponakan KH Mustofa Bisri yang biasa disapa Gus Mus.
Baca Juga: Rizky Febian dan Putri Delina Angkat Bicara Mengenai Pertikaiannya dengan Teddy Soal Warisan Lina
Sebelum dikenal sebagai Ketua GP Ansor, Gus Yaqut dikenal sebagai tokoh muda NU Rembang.
Kemudian menjabat Ketua DPC PKB Rembang tahun 2001 – 2015.
Pada tahun 2004 – 2005 Gus Yaqut menjadi anggota DPRD Rembang.
Baca Juga: 3 Sahabatnya Kini Diangkat Dampingi Jokowi, Hotman Paris Mengaku Tidak Laku Jadi Menteri
Hingga di tahun 2005 terpilih menjadi wakil Bupati Rembang periode 2005 – 2010.
Pada Kongres GP Ansor XV yang digelar di Pondok Pesantren Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, Gus Yaqut terpilih secara aklamasi menjadi ketum GP Ansor periode 2015-2020 menggantikan Nusron Wahid.
Dia mendapat dukungan mayoritas pengurus cabang dan wilayah GP Ansor di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Menparekraf Wishnutama Digantikan Sandiaga Uno, Begini Respon Gista Putri hingga Sule dan Andre
Pada 27 Januari 2015, Yaqut Cholil Qoumas dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari PKB.
Di tahun 2018 lalu sempat ramai video yang menunjukan pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid saat peringatan hari santri di Garut, Jawa Barat.
Gus Yaqut mengklaim bendera yang dibakar oknum anggotanya merupakan bendera HTI.
Baca Juga: Miliki Track Record Positif, Pengamat Berharap 6 Menteri Baru Bikin Terobosan di Tengah Pandemi
Sedangkan FPI menilai bendera itu adalah bendera tauhid.
Saat dilakukan penyidikan oleh Polisi, disimpulkan bahwa bendera yang dibakar itu ada bendera HTI yang telah dibubarkan pemeritah.
Ternyata perseteruan dengan FPI tidak hanya disitu, dilansir Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Jakbar News, Gus Yaqut juga kerap melontarkan penyataan kontroversial soal Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Baca Juga: Masalah Soal Harta Waris Terus Mencuat, Bahyuni Minta Teddy Temui Putri Delina Biar Jelas
Beberapa waktu lalu saat memimpin apel GP Ansor, Gus Yaqut menghimbau kepada anggota Banser dan Ansor tidak mempercayai tokoh besar yang tiba-tiba pulang ke Indonesia bicara mengenai perjuangan Islam.
"Ada tokoh yang lama pergi, tiba-tiba datang ke Indonesia, pulang kembali ke Indonesia dan dia mengatakan secara dia sedang menegakkan kejayaan Islam, sedang menegakkan cita-cita Islam," katanya.
"Sahabat-sahabat sekalian, jangan pernah percaya dengan orang seperti ini. Jangan pernah percaya dengan orang yang mengatasnamakan perjuangan untuk Islam,” lanjurnya.
Dia menilai, apa yang dilakukan tokoh tersebut justru merusak citra islam dan menjadikan islam sebagai kedok untuk menguasai perpolitikan di Indonesia.***