PR MAJALENGKA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka memberi peringatan akan potensi bencana alam yang dapat melanda Kabupaten Majalengka.
Dalam postingan Instagram resminya, BPBD Majalengka menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terkait potensi bencana alam di Majalengka.
Terlebih saat ini musim hujan, di beberapa titik lokasi Majalengka termasuk wilayah rawan bencana alam.
Baca Juga: WHO Sebut Kematian Akibat Malaria di Afrika Melebihi Jumlah Kasus Covid-19
Adapun empat potensi bencana alam yang dapat melanda Majalengka, yakni banjir, gempa bumi, gerakan tanah dan cuaca ekstrim.
Potensi bencana alam pertama yaitu banjir. Banjir di wilayah Majalengka merupakan akibat dari pendangkalan dan limpasan air sungai kecil.
Potensi luas terdampak wilayah banjir 44.859 Ha. Potensi terbesar terjadinya Banjir berada di wilayah Majalengka Utara.
Baca Juga: 3 Alasan Laki-laki Sulit Memahami Perkataan Perempuan, Salah Satunya Karena Kurang Berwibawa
Potensi bencana alam kedua yaitu Gempa bumi. Gempa bumi di wilayah Majalengka diakibatkan oleh adanya Sesar Baribis yang melintasi wilayah Majalengka.
Potensi luas terdampak wilayah Gempa Bumi 16.057 Ha. Seluruh wilayah Majalengka juga berpotensi terjadinya gempa bumi.
Potensi bencana alam ketiga yaitu gerakan tanah. Gerakan tanah atau disebut juga longsor di Majalengka diakibatkan oleh kondisi geologi lereng yang miring atau terjal.
Baca Juga: Terjadi Kenaikan Drastis Kasus Covid-19, 2 Provinsi Ini Dapat Perhatian Khusus dari Presiden Jokowi
Potensi luas terdampak wilayah gerakan tanah 29.632 Ha. Wilyah yang berpotensi terdampak adalah Majalengka Timur dan Selatan.
Potensi bencana alam yang terakhir yaitu cuaca ekstrim. Cuaca Ekstrim di Majalengka diakibatkan oleh kecepatan angin dan tingkat kelembaban.
Potensi luas terdampak wilayah cuaca ekstrim 120.868 Ha. Seluruh wilayah Majalengka berpotensi terjadinya cuaca ekstrim.
Baca Juga: Para ARMY Sebaiknya Siap-siap, BTS Kini Berkolaborasi dengan MMORPG MapleStory
BPBD Majalengka menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terutama pada wilayah yang menjadi titik lokasi potensi bencana alam.***