Network
PR MAJALENGKA - Merokok merupakan aktivitas lumrah bagi seorang laki-laki.
Tak mengenal profesi dan status sosial, semua pasti pernah merasakan merokok.
Di kota-kota besar, bahkan ada wanita yang merokok.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Jawa Barat per Selasa, 17 November, Kasus Positif Bertambah 1066 Orang
Merokok bisa karena faktor lingkungan, pergaulan, atau hanya sebatas gaya hidup.
Bagi perokok berat ketika tidak merokok, mulut akan terasa asam atau pahit.
Setiap pagi hari mereka ditemani secangkir kopi dan sebungkus rokok.
Baca Juga: Kemnaker Telah Cairkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3, Cek Rekening Segera
Oleh karenanya, mereka memilih tidak makan dari pada tidak merokok.
Dalam rokok dan kopi terdapat zat nikotin, kafein, dan gula.
Ketiga hal itulah menjadikan perokok merasa kenyang.
Baca Juga: Awas Kena Tipu, Kenali 4 Ciri-Ciri Penjual online Shop Palsu, Salah Satunya dari Followers
Bagi perokok pemula, sehari satu batang cukup, namun kemudian akan bertambah semakin banyak.
Nah itulah pengaruh zat nikotin atau adanya reseptor otak perokok yang mencari nikotin.
Ketika perokok berhenti merokok secara mendadak, reseptor otak mereka akan kebingungan mencari zat nikotin.
Baca Juga: Cak Nun Sebut Rizieq Shihab Bukan Habib, Begini Penjelasan Ahli Nasab
Ada yang menyebutkan mereka akan merasa susah tidur, kurang fokus, tidak bergairah dan bahkan depresi.
Oleh karenanya, jika ingin berhenti merokok, lakukan secara perlahan.
Artinya kurangi intensitas aktivitas merokok, karena masih adanya reseptor otak pada perokok.
Baca Juga: Tiongkok Temukan Virus Corona Baru pada Produk Makanan Beku
Lalu apa kaitannya dengan berhenti merokok, berat badan mudah gemuk?
Seperti dilansir Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Kanal Youtube SB30 Health pada 12 Oktober 2019, hal yang membuat berat badan mudah gemuk adalah faktor gula darah.
Gula darah yang berhenti merokok akan kembali normal.
Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Selasa 17 November 2020: Gemini Jangan Malu-Malu, Libra Tunjukan Pesonamu!
Bagi yang berhenti merokok, mulut terasa asam atau pahit, sehingga mereka mencari makanan yang manis-manis.
Hal itu menjadikan nafsu makan mereka kembali meningkat.
Pada akhirnya, dari sinilah akan terjadinya penambahan berat badan. ***
