Sejarah Isra Miraj: Perjalanan Rohani Terdalam Rasulullah di Tengah Tahun Kesedihan

- 4 Maret 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi. Isra Miraj jadi perjalanan ruhani terdalam Nabi Muhammad di tengah kesedihan.
Ilustrasi. Isra Miraj jadi perjalanan ruhani terdalam Nabi Muhammad di tengah kesedihan. /Pixabay/aditya_wicak

Pasalnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menurutnya kala itu tengah ditinggal oleh istrinya, Khadijah radhiyallahu 'anha.

Khadijah radhiyallahu 'anha merupakan istri yang begitu lama mendukung, dan berada di sisi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Baca Juga: Waspada Varian Baru Virus Corona B117 di Indonesia, Ahli Sebut Lebih Bahaya dari Corona Biasa

Disampaikan oleh Haedar Nashir bahwa, Khadijah radhiyallahu 'anha merupakan orang yang paling dicintai, dan paling membela perjuangan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Kala itu, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam juga ditinggal oleh Pamannya, Abu Thalib.
Abu Thalib yang selalu membela bahkan saat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terancam, dan diancam jiwanya oleh Kaum Quraisy.

Usai keduanya wafat, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam merasa sedih.

Baca Juga: BNN Bersama Tim Gabungan Temukan Ladang Ganja Seluas 5 Hektare di Aceh Utara

Dalam kesempatan yang sama, Haedar Nashir juga menyebut bahwa, saat itulah Allah meng-Isra Miraj-kan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai bentuk perjalanan rohani terdalam, dan melampaui akal pikiran.

Dengan kesabaran, kesungguhan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, Haedar Nashir menyebut bahwa, Isra Miraj adalah tonggak bagi Rasulullah untuk terus berjuang membawa risalah Islam.***

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: UMM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah