PR MAJALENGKA - Depresi diklasifikasikan sebagai gangguan suasana hati.
Ini dapat digambarkan sebagai perasaan sedih, perasaan kehilangan, atau kemarahan yang kerap menganggu aktivitas sehari-hari.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan bahwa 8,1 persen orang dewasa di Amerika usia 20 tahun keatas rentan terkena depresi.
Baca Juga: Ma'aruf Amin Resmikan Sentra Kreasi Milik Kemensos, Diharapkan Manfaatnya Dirasakan Masyarakat
Orang yang mengalami depresi dapat mengakibatkan produktivitas menjadi rendah dan menganggu kesehatan.
Dilansir PikiranRakyat-Majalengka.com dari laman healthline.com, depresi yang semakin buruk dapat menyebabkan berbagai macam penyakit antara lain artritis, asma, penyakit kardiovaskular pada jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.
Perasaan sedih adalah bagian normal dari kehidupan manusia. Perasaan marah atau jengkel pada orang lain merupakan hal normal yang terjadi pada semua orang.
Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Ikatan Cinta 20 Februari: Titik Terang Pembunuhan Roy, Elsa Dipenjara?
Akan tetapi, jika anda merasa sedih dan putus asa secara terus-menerus patut diwaspadai anda mungkin sedang depresi.
Menurut medis, depresi dianggap penyakit serius yang jika memburuk harus melalui penanganan yang tepat.
Depresi berat dapat menimbulkan berbagai gejala. Diantaranya memengaruhi suasana hati, dan tubuh.
Baca Juga: Kalina dan Pihak Keluarga Ungkap Gagal Menikah Bukan karena Vicky, Lantas Mengapa?
Pria, wanita, dan anak-anak dapat mengalami gejala depresi yang berbeda.
Seorang pria yang mengalami gejala depresi memiliki suasana hati berubah-ubah, seperti marah, agresif, merasa hampa, putus asa, maupun sedih.
Selain itu gejala lain yang dialami pria ketika depresi yaitu seperti kehilangan minat, tidak menemukan hal favorit, mudah merasa lelah, berpikir untuk bunuh diri, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan.
Baca Juga: 7 Bahan Makanan yang Sebaiknya Jangan Disimpan Sembarangan di Freezer, Salah Satunya Telur
Wanita saat depresi akan menunjukkan suasana hati yang buruk dan mudah tersinggung, perasaan kosong seperti cemas, sedih dan putus asa.
Menarik diri dari aktivitas sosial dan berpikir untuk melakukan bunuh diri.
Ada beberapa penyebab depresi dapat timbul pada kamu, bisa dari riwayat keluarga, trauma masa kecil, dan struktur pada otak.
Baca Juga: Terlalu Posesif pada Agnez Mo, Deddy Corbuzier Marah pada 1 Hal Ini: Gue Ngambek
Resiko depresi lebih besar jika lobus frontal pada otak kamu kurang aktif.
Namun hal ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Selanjutnya kondisi medis tertentu seperti penyakit kronis, insomnia, nyeri kronis lebih berisiko tinggi mengalami depresi.
Jangan abaikan gejala depresi, ketika suasana hati sedang tidak baik atau buruk segera minta bantuan medis untuk segera dilakukan penanganan agar tidak semakin buruk.***